Masuk Dalam Proyek Strategis Pemkab, Lapter Hoya Ditargetkan Rampung Tahun Ini
Rabu, 18 Juni 2025 - 18:57 WIT - Papua60Detik

Papua60detik – Dinas Perhubungan Mimika menargetkan pembangunan Lapangan Terbang (Lapter) Hoya di Distrik Hoya rampung pada tahun 2025.
Proyek ini termasuk dalam 10 proyek strategis daerah yang berada di bawah pengawasan langsung Inspektorat Daerah dan komisi pemberatasan korupsi (KPK), sesuai Surat Keputusan Bupati Mimika Nomor 110 Tahun 2025.
Kepala Bidang Perhubungan Udara, Elcardobes Sapakoly yang akrab disapa Eko, mengatakan bahwa pembangunan dilakukan secara bertahap. Meski anggaran tahun lalu belum cukup untuk menyelesaikan keseluruhan proyek, pekerjaan yang tercantum dalam kontrak telah selesai dikerjakan sesuai volume yang direncanakan.
"Jadi tahun ini dilanjutkan lagi dengan penambahan anggaran untuk penyelesaian penuh," jelas Eko saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/6/2025).
Pada tahun anggaran 2025, Dinas Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp35 miliar, termasuk untuk kegiatan fisik dan pengadaan alat penunjang.
“Untuk semua proses tender sudah melalui mekanisme atau prosedur sesuai aturan yang berlaku dan dilakukan dengan profesional oleh pokja,” kata Eko
Menurutnya, besarnya anggaran bukan semata untuk membangun fisik bandara, tetapi juga mencakup biaya pengangkutan alat berat dan material menggunakan jalur udara. Mengingat medan di Distrik Hoya tergolong berat dan sulit dijangkau, semua pengangkutan dilakukan melalui helikopter berkapasitas besar.
"Jadi kemarin persyaratan, kami mewajibkan penyedia jasa memiliki MoU dengan helikopter berkapasitas 3,5 ton. Sebab helikopter kecil saat ini dengan kapasitas 450 kg tidak mampu mengangkut alat berat. Ini juga alasan mengapa biaya pengadaan menjadi tinggi," ungkapnya.
Eko menambahkan, pembangunan bandara ini tidak hanya ditujukan untuk pesawat kecil seperti Pilatus, tetapi dirancang agar bisa dilandasi pesawat yang lebih besar seperti PAC atau Cessna Grand Caravan. Untuk itu, panjang landasan pacu ditargetkan mencapai 550 meter.
“Target kami, tahun ini bandara sudah selesai dan siap dilakukan tes pendaratan (landing test). Ini bukan pekerjaan mudah karena medan dan kondisi keamanan di lokasi juga menjadi tantangan tersendiri,” tutur Eko.
Masyarakat di Distrik Hoya pun diharapkan bersabar dan mendukung proses ini karena bandara tersebut akan sangat vital bagi mobilitas dan akses ke wilayah pedalaman Mimika. (Faris)