Dari Timika ke Tokyo: 4 Siswa SATP Siap Berjuang di Olimpiade Matematika
Minggu, 15 Juni 2025 - 20:36 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Empat siswa Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) berhasil menjuarai Asian Internasional Mathematics Olympiade (AIMO) yang digelar di Sekolah Integral Hidayatullah, pada Mei 2025 lalu.
Ini menjadi bukti bahwa anak-anak Papua bisa menembus dunia berkat perjuangan luar biasa yang telah dilalui anak didik serta dukungan sekolah. Siapa sangka, anak-anak Papua dari Timika mampu menjadi juara dan menjadi perwakilan Indonesia ke Tokyo.
Kali ini media Papua60detik berkesempatan mewawancarai salah satu siswa SATP yang akan mewakili Indonesia ke ajang AIMO tingkat internasional yang akan digelar di Tokyo Jepang, 2 sampai 6 Agustus 2025 mendatang.
Yulian Diwitau siswa kelas 4 SD SATP, anak Duma suku Moni, lahir di Distrik Tembagapura menyampaikan kebanggaannya bersekolah di SATP yang peduli dengan peserta didik dan membekali siswa dengan berbagai pengetahuan agar bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Ia menjelaskan sudah banyak persiapan yang dilakukan menjelang lomba yaitu belajar matematika tiga kali dalam seminggu (Selasa, Kamis, Sabtu) selama dua jam per hari. Yulian juga mendapatkan pelatihan rutin sepanjang hari selama tiga minggu serta mengikuti lomba sains online maupun onside.
"Meski hari libur, saya tidak pulang karena belajar khusus untuk persiapan OSN dan AIMO yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus depan," kata Yulian saat diwawancarai.
Perlu diketahui, ayah Yulian bekerja sebagai karyawan swasta di PTFI dan akan pulang ke rumah ketika off kerja. Sementara Ibu Yulian bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tinggal di Duma. Biasanya Yulian pulang ke kampung menemui orang tuanya setiap hari libur, difasilitasi oleh sekolah menggunakan bus PTFI dan menempuh perjalanan kira-kira 3 jam.
"Saya pulang ke kampung setiap hari libur, 3 jam perjalanan ke kampung diantar oleh bus Freeport. Bapak dan Mama selalu mendoakan saya dan medukung Yulian untuk meraih prestasi," tambahnya.
Kepala SATP, Sonianto Kuddi sangat yakin bahwa anak-anak Papua bisa berkontribusi secara global melalui pembelajaran berkulairas yang dilaksanakan di sekolah.
Ia menjelaskan SATP terus berinovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Contohnya dengan membentuk Unit Pelaksana Tugas (UPT) pusat prestasi yang membantu mempersiapkan anak didik untuk menghadapi lomba-lomba bidang akademik.
"Dan hasilnya mereka bisa. Jadi, anak asli Papua dapat menembus tingkat global. Itu prestasi yang sangat luar biasa. Harapan saya mereka bisa membawa medali emas ke Indonesia. Saya percaya dengan bekal yang sudah dimiliki merek akan bisa membanggakan Indonesia," kata Sonianto.
Sebagai kepala sekolah, ia pun berharap anak-anak bisa terus berprestasi, baik di tingkat kota, nasional maupun internasional. Tidak lupa, ia juga menyampaikan terimakasih kepada YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan yang disalurkan PTFI.
"Kami dari SATP mewakili anak-anak mengucapkan terima kasih kepada YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PTFI yang telah mensuport kami dalam semua aktivitas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SATP," ucapnya.
Guru pendamping OSN Matematika SATP, Herlyn menjelaskan anak didik yang akan mengikuti lomba OSN dan AIMO dibekali dengan soal-soal olimpiade dan dilatih di sekolah maupun dilatih secara mandiri di asrama.
Bahkan, di hari libur, anak didik tidak pulang ke rumah, melainkan sedang berjuang, melakukan persiapan seperti pelatihan rutin 3 kali seminggu, dan juga pelatihan rutin sepanjang hari dari pukul O8.00-15.00 WIT.
"Semester ini, ada 4 anak yang dibimbing dan tidak pulang libur. Mereka mendapatkan bimbingan Matematika untuk persiapan Olimpiade matematika," terangnya. (Martha)