Elinus B Mom Buka Puasa Bersama & Serap Aspirasi Petani SP4
Jumat, 07 Maret 2025 - 20:25 WIT Faris Rodolfo Nes - Papua60Detik

Papua60detik – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika dari Partai Gerindra, Elinus B Mom, menggelar buka puasa bersama para petani di SP4, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Jumat (7/3/2025).
Tidak hanya jadi momen kebersamaan di bulan Ramadan, buka puasa ini juga jadi kesempatan bagi Elinus menyerap aspirasi petani.
Sebagai Ketua Tani Provinsi Papua Tengah, Elinus menegaskan komitmennya dalam mendukung petani lokal guna memperkuat ketahanan pangan di daerah. Langkah ini sejalan dengan program swasembada pangan yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Ia menyebut peran petani lokal sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan produksi pangan, khususnya di wilayah Mimika yang memiliki potensi pertanian besar.
“Presiden Prabowo memiliki visi besar dalam hal ketahanan pangan nasional, dan kita di Papua Tengah harus ikut berperan dalam mewujudkannya. Karena itu, saya hadir di sini untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan para petani agar kita bisa mencari solusi bersama," ujar Elinus.
Dalam dialog yang berlangsung sebelum berbuka puasa, berbagai persoalan yang petani hadapi mencuat. Salah satu yang paling mendesak adalah persoalan pupuk, yang selama ini menjadi kendala utama dalam meningkatkan hasil produksi pertanian.
“Kami terpaksa mencari alternatif dengan menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk, yang mereka beli dari peternak lokal,” ungkap Untung salah satu petani
Meskipun solusi ini cukup membantu, mereka berharap ada kebijakan yang lebih berpihak pada petani agar pupuk bersubsidi lebih mudah diakses.
Selain itu, petani juga menyampaikan keluhan terkait serangan hama yang kerap menjadi ancaman serius bagi hasil panen.
Tidak hanya itu, harga jual hasil pertanian juga menjadi perhatian utama. Para petani mengungkapkan bahwa harga yang tidak stabil sering kali merugikan mereka, terutama ketika harga pasar anjlok.
Selain harga, masuknya hasil pertanian dari luar Mimika juga menjadi persoalan tersendiri. Petani lokal mengeluhkan produk pertanian dari luar daerah sering kali membanjiri pasar, sehingga menyulitkan mereka dalam menjual hasil panen sendiri.
Mereka meminta adanya kebijakan perlindungan terhadap hasil pertanian lokal agar petani Mimika tetap bisa bersaing dan mendapatkan pasar yang layak.
“Kita sudah senang-senang hasil panen kita bisa jual ke pasar dengan harga yang layak, sampai disana ternyata ada banjir kiriman dari luar sehingga harga yang kita jual turun sekali, kalau yang bisa diproduksi di sini tolong jangan dikirim lagi dari luar, kalau bisa pasokan dari luar di stoplah,” harap Untung.
Elinus berjanji akan membawa aspirasi ini ke level pengambil kebijakan. Ia menegaskan bahwa petani tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri dalam menghadapi permasalahan pertanian.
"Saya akan menyampaikan langsung aspirasi para petani ini kepada dinas terkait dan berupaya mencari solusi terbaik," janji Elinus. (Faris)