Front Solidaritas Pelajar Timika Tolak Program Makan Bergizi Gratis
Rabu, 26 Februari 2025 - 11:47 WIT Febri Eka - Papua60Detik

Papua60detik - Sejumlah pelajar dari beberapa sekolah di Timika menyatakan penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan C Heatubun (Jalan Baru) depan Gereja Kingmi Jemaat Bahtera, Rabu (26/2/2025).
Koordinator Aksi, Aweida Degei mengatakan aksi itu dilakukan oleh Front Solidaritas Pelajar (FSP).
"Kami front solidaritas pelajar meminta pendidikan gratis daripada makanan gratis yang ujungnya tidak ada manfaatnya," katanya.
Para pelajar itu membentangkan poster bertuliskan, "Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial, HAM, Budaya dan Keadilan lebih penting daripada MBG".
"Kami pelajar dan mahasiswa Timika sadar akan dampak buruk yang terjadi nantinya akibat mengonsumsi makanan tersebut maka kami melakukan protes untuk menolak adanya program tersebut," kata Aweida Degei usai menggelar aksi.
Ia tidak menjelaskan secara gamblang dampak buruk dari mengonsumsi program MBG yang dimaksud. Sikap para pelajar ini tegas, menolak program andalan Presiden Prabowo Subianto itu dilaksanakan di Timika.
Rencana awal, mereka akan long march, namun karena tidak menyerahkan surat pemberitahuan maka pihak kepolisian tidak mengizinkan. Mereka hanya diberi waktu membaca pernyataan sikap.
Sementara, program MBG itu sendiri di Timika belum berjalan, rencananya untuk tahap awal MBG di Timika akan menyasar wilayah perkotaan terlebih dahulu dengan sasaran sekitar 26 ribu siswa.
Penolakan MBG juga terjadi di wilayah lain di tanah Papua seperti di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Yahukimo, Nabire dan Paniai. (Eka)