Pemprov Papua Tengah Minta PT Freeport Prioritaskan Pencaker Mimika di Pabrik Smelter Gresik

- Papua60Detik

Sekretaris Disnakertrans ESDM Provinsi Papua Tengah, Gunawan Iskandar Foto: Faris/ Papua60detik
Sekretaris Disnakertrans ESDM Provinsi Papua Tengah, Gunawan Iskandar Foto: Faris/ Papua60detik

Papua60detik - Pemerintah Provinsi Papua Tengah meminta PT Freeport Indonesia mengakomodir tenaga kerja asal Papua, khususnya Mimika pada operasi pabrik smelter di Gresik.

"Kami meminta agar ketika pabrik ini sudah berfungsi, karyawan dari anak asli Papua atau Timika yang bekerja di sana, karena sumber daya berasal dari Timika," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Energi Sumber Daya Mineral dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Papua Tengah, Gunawan Iskandar di Timika, Kamis (9/11/2023).

Untuk itu, Disnakertrans ESDM Provinsi Papua Tengah berencana menyurati kementerian terkait untuk mengakomodir permintaan tersebut.

"Kalau ada desakan dari kabupaten ke provinsi, nanti kita akan menyurati ke Provinsi Jawa Timur atau kementerian terkait untuk bisa mengakomodir hal ini," katanya.

Smelter menurutnya, seharusnya dibangun di lokasi mulut tambang. Hanya saja ketika itu terjadi penolakan di Mimika.

"Padahal kita sudah susun master plannya, namun karena kondisi politik yang cukup memanas kala itu, dan juga terjadi penolakan, maka pembangunan pabrik itu dipindahkan ke Gresik," ungkapnya.

Sebagaimana dilansir bisnis.com, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengatakan progres pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik sudah mencapai lebih 76 persen pada Agustus 2023.

PT Freeport menargetkan pembangunan konstruksinya rampung pada akhir tahun ini dan mulai beroperasi pada Mei 2024. (Faris)




Bagikan :