PT HAL & PT TMP Groundbreaking Pabrik Semen dan Keramik di Timika

- Papua60Detik

Pemotongan pita  Groundbreaking Capex pembangunan pabrik semen dan keramik PT Honay Ajkwa Lorentz (HAL) bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) di Timika. Foto: Faris/ Papu60detik
Pemotongan pita Groundbreaking Capex pembangunan pabrik semen dan keramik PT Honay Ajkwa Lorentz (HAL) bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) di Timika. Foto: Faris/ Papu60detik

Papua60detik – PT Honay Ajkwa Lorentz (HAL) bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) groundbreaking capex site ‘HONCEN’, pembangunan pabrik semen dan keramik di Timika, Papua Tengah, Sabtu (18/1/2025)

Groundbreaking dirangkai doa bersama dan upacara adat bakar batu di Lapangan Kali Waga-waga, Jalan Mile 32, Distrik Kuala Kencana.

Direktur Utama PT Honay Ajkwa Lorentz, Fenty Widiyawati, mengungkap pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan tailing PT Freeport Indonesia sebagai bahan baku utama. Total investasi yang digelontorkan mencapai Rp 3,1 triliun dengan sistem kerja sama bagi hasil bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP). 

Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 9 hektar pada tahap pertama dan dirancang untuk memproduksi hingga 21 juta ton semen per tahun setelah beroperasi penuh pada 2026.

“Target jangka panjang perusahaan lebih dari 25 tahun. Target pasar kami pulau Papua termasuk Papua Nugini juga kita ekspor,” katanya 

Fenty mengatakan perusahaan hanya akan akan fokus memenuhi pasar di pulau Papua, dan tidak melakukan pengiriman ke Indonesia bagian barat 

“Karena ada simulasi harga (pengiriman), sama saja saya kirim untuk ekspor jadi lebih baik saya tidak merusak tatanan pasar yang ada tetapi fokus pada wilayah kita sendiri,” ungkapnya 

Pembangunan pabrik semen dan keramik ini diproyeksikan menciptakan 500 sampai 900 lapangan kerja di fase konstruksi dan operasional awal. 

PT HAL menegaskan komitmennya memberdayakan masyarakat lokal dengan memberikan prioritas 80 persen perekrutan kepada Orang Asli Papua (OAP) tampa memandang ijazah dan 20 persen sisanya untuk tenaga kerja dari luar Papua untuk tenang ahli.

 "Setiap karyawan akan mengikuti pelatihan intensif melalui seminar dan workshop untuk meningkatkan kompetensi mereka sebelum terjun langsung ke operasional pabrik," tambah Fenty.

Pemangku Adat sekaligus Komisaris PT HAL, Panius Kogoya menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, lembaga adat, dan pengusaha lokal agar manfaat dari industri ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Mimika.

"Kami mendukung penuh pembangunan pabrik ini. Harapan kami, ke depan semua pihak dapat bekerja sama untuk mendukung keberlanjutan industri ini. Pengusaha lokal juga harus dilibatkan agar bisa berkontribusi dalam pengembangan ekonomi daerah," tegas Panius.

Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kelancaran pembangunan, PT HAL melibatkan pemuda gereja dan masyarakat adat dalam pengawasan proyek di bawah koordinasi langsung Panius Kogoya. (Faris)




Bagikan :