Cerita Korban Kebakaran: Semua Hangus, Hanya Tersisa Baju di Badan

- Papua60Detik

Korban kebakaran di tenda perlindungan. Foto: Martha/ Papua60detik
Korban kebakaran di tenda perlindungan. Foto: Martha/ Papua60detik

Papua60detik - Pasca kebakaran yang terjadi di jalan Yos Sudarso, seberang Kantor Bank Papua (07/06/2024) menyisakan banyak kesedihan pada warga terdampak.

Kejadian tak terduga dan dalam waktu yang begitu cepat melahap hampir 30 rumah petakan yang terbuat dari kayu dan beberapa rumah permanen. Semua perlengkapan rumah tangga yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari pun hangus di lahap  si jago merah. Kini tempat mereka bernaung hanya tersisa puing-puing.

Dari keterangan salah satu warga terdampak, Kena, pada saat kebakaran terjadi ia tidak berada di lokasi karena sedang berjualan minuman di depan lorong masuk rumahnya.

"Saya melihat asap keluar dari lorong lalu saya berlari ke arah datangnya asap dan melihat api sudah membesar. Tiba-tiba  teringat anak-anak membuat saya langsung menyelamatkan mereka. Asap menebal membuat suasana menjadi gelap, saya meraba-raba dan meraih empat anak kecil itu. Dua orang saya gendong dan dua orang lagi saya pegang dan langsung membawa mereka ke arah lampu merah," cerita Kena saat ditemui di lokasi kejadian. 

Ia menuturkan saat kejadian, orang-orang berlari menjauh dari lokasi. Dan tidak sempat memikirkan untuk menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah. Menyelamatkan nyawa lebih penting. Makanya yang tersisa hanya baju yang melekat di badan serta handphone yang kebetulan dipakai cucunya. Bahkan, warga terdampak lainnya ada yang tidak sempat menyelamatkan handphone karena panik melihat api yang membesar.  

"Sementara di sekitar kita orang-orang berbondong-bondong memadati jalan. Mereka mengabadikan momen itu. Saya hanya diam menjaga anak-anak, masih belum percaya dengan kejadian ini. Saya membayangkan uang yang saya tabung untuk pulang kampung terbakar dan perhiasan juga," tambahnya. 

Kejadian yang tidak terduga ini membuat warga masih terpukul karena tempat tinggal mereka yang sudah rata dengan tanah. Namun kata Kena, sejak kejadian, sudah banyak bantuan yang berdatangan, mulai beras, makanan dan minuman serta beberapa pakaian layak pakai.

Di malam hari, warga terdampak menumpang tidur di rumah keluarga mereka. Namun, malam ini beberapa warga juga memilih tidur di tenda yang sudah disediakan. 

"Bantuan cepat datang dari tadi malam ada saja yang memberi makanan dan minuman. Tadi dari Dinsos juga sudah datang mendata. Beras banyak, tapi, kan kondisi seperti ini, kita mau memasak di mana? Saat ini, selain makanan dan minuman, yang paling kita butuhkan adalah pakaian serta terpal supaya bisa berbaring. Dan juga ada banyak anak-anak, mereka perlu susu," katanya. (Martha)




Bagikan :