Disperindag Pastikan Bakal Tutup Bisnis 'Cakar Bongkar'

- Papua60Detik

Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Ambaa Foto: Faris/Papua60detik
Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Ambaa Foto: Faris/Papua60detik

Papua60detik - Penjualan pakaian bekas impor atau yang biasa dikenal warga dengan sebutan 'cakar bongkar' telah menjadi sorotan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Tapi di Timika lapak penjual cakar bongkar tampak masih ramai.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika, Petrus Pali Ambaa mengatakan telah melakukan sosialisasi dan melayangkan surat teguran pertama kepada para pedagang. Hasilnya, surat teguran pertama tak diindahkan.

"Kita menunggu supaya ini barang-barangnya terjual semua stok yang suda lama," ungkapnya saat ditemui wartawan di Hotel Cartenz Timika, Kamis (13/7/2023).

Petrus mengatakan, pada akhirnya pemerintah akan mengambil langkah tegas dengan membongkar lapak-lapak tersebut.

"Pasti akan dibongkar, kami sudah berikan surat peringatan pertama nanti ada surat teguran kedua lagi sama teguran untuk eksekusinya," katanya. 

Petrus mengatakan, lahan yang ditempati berjualan cakar bongkar milik pemerintah. Sesuai master plan di atas lahan itu akan dibangun tempat penjualan produk-produk lokal.

"Tempat itu nanti kami mau fungsikan untuk produk-produk lokal, mungkin untuk penjualan noken-noken kemudian alat-alat ukir untuk masyarakat kita yang ada di Mimika," katanya.

Sebelumnya Disperindag telah memberikan solusi untuk menempati gedung A1 dan A2 lantai 2 di dalam pasar sentral namun par pelaku usaha memilih membangun lapak di luar pasar.

"Mereka tidak mau masuk dan jawabannya waktu itu kapanpun pemerintah mau menggunakan lokasi di sana nanti kami akan bongkar sendiri," ungkapnya. (Faris)




Bagikan :