DPRK Mimika Dukung Yonif 754/ENK Jadikan Sawah Sebagai Pusat Pelatihan Pertanian
Papua60detik - Ketua DPRK Mimika, Primus Natikaperiau, memberikan dukungan penuh terhadap gerakan tanam padi yang dilaksanakan Yonif 754/Eme Neme Kangasi (ENK) bersama Pemerintah Kabupaten Mimika dan Pemuda Tani, Senin (24/11/2025). Kegiatan berlangsung di lahan pertanian Kompi Bantuan Yonif 754/ENK.
Primus menilai kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan kelompok pemuda merupakan langkah strategis dalam mendorong ketahanan pangan di Mimika. Ia berharap lahan sawah milik Yonif 754/ENK dapat dikembangkan menjadi pusat pelatihan bagi masyarakat.
“Kolaborasi bersama pemerintah ini kami harapkan dapat menjadikan tempat ini sebagai pusat pelatihan ke depan. Semua orang Indonesia sekarang makan beras. Kalau dahulu masyarakat pesisir dan pegunungan di sini makan sagu atau ubi-ubian, kini kita semua sudah bergerak mengikuti pola konsumsi beras,” ujar Primus.
Sementara itu, Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Papua Tengah, Elinus Balinol Mom, sekaligus ketua Komisi IV DPRK Mimika mengapresiasi langkah Yonif 754/ENK dalam membuka lahan sawah yang kini luasnya mencapai kurang lebih 1.545 meter persegi. Ia berharap generasi muda Papua dapat menjadikan lokasi tersebut sebagai ruang belajar.
“Kami berharap pemuda tani di Kabupaten Mimika dapat berinovasi dan berkolaborasi dengan pemerintah serta Yonif 754. Tempat ini bisa menjadi laboratorium untuk memberikan rangsangan kepada anak muda Papua dalam mendukung program swasembada pangan,” jelas Elinus
Ketua Fraksi Gerindra DPRK Mimika tersebut menambahkan, kemajuan pertanian harus dimulai dari langkah-langkah kecil melalui komunikasi yang baik antara para pemuda tani, Pemkab Mimika, dan Yonif 754/ENK.
“Kami juga berharap dukungan dari Ketua DPRK dan Dinas Pertanian agar kolaborasi ini bisa semakin kuat untuk mengangkat pertanian di daerah ini,” katanya.
Komandan Yonif 754/ENK, Letkol Inf Indra Luthfi Wibisono, menjelaskan bahwa program tanam padi sejalan dengan prioritas nasional Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait penguatan ketahanan negara dan swasembada pangan.
Letkol Indra memaparkan bahwa satuan yang dipimpinnya telah sukses melakukan panen perdana pada pertengahan tahun lalu, menghasilkan sekitar 1,2 ton gabah atau setara 500 kilogram beras.
“Kami sadar hasil ini belum maksimal, tetapi ini menjadi momentum pembelajaran bagi kami. Kami akan memperbaiki kesalahan sebelumnya agar hasil panen berikut lebih baik,” ucapnya.
Ia menegaskan, lahan pertanian Yonif 754/ENK bukan hanya untuk produksi pangan, tetapi juga ruang edukasi.
“Lahan yang kami ciptakan tidak hanya untuk hasil panen. Kami ingin masyarakat hadir melihat langsung proses menanam dan merawat padi, sehingga selain mendukung ketahanan pangan, ini bisa menjadi sarana belajar,” tegas Letkol Indra. (Faris)