Papua60detik - Remaja berinisial WB dan TB pelaku penganiayaan yang menghilangkan nyawa seorang warga Kampung Sarsang, Distrik Tanah Miring kini sudah mendekam di rutan Polres Merauke untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kedua pelaku ternyata saudara kandung dan masih remaja, WB berusia 13 tahun, TB 15 tahun.

“Jadi motif kekerasan berujung maut ini, karena salah paham,” kata Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Najamuddin, Senin (15/8/2022).

Kasat menyebut,  kedua pelaku yang merupakan adik akak kandung,

Ia mengungkap, kedua pelaku mendatangi rumah korban guna mempertanyakan salah paham yang terjadi sebelumnya. Padahal, masalah itu sudah diselesaikan oleh keluarga pelaku dengan korban. 

Karena tak tahu masalah itu telah selesai, pelaku cecok mulut dengan korban. Pelaku lantas menganiaya korban dengan benda tumpul. Korban sempat dirawat di rumah sakit, tapi nyawanya tak terselamatkan. 

“Sebenarnya, masalah itu sudah diselesaikan pukul 03.00 WIT dini hari. Tapi pelaku tidak mengetahui, sehingga keesokan harinya mereka datang ke rumah korban hingga terjadi penganiyaan. Mungkin penyampaian korban kurang diterima pelaku,” katanya.

Tindakan penganiayaan tersebut terjadi di Kampung Sarsang pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 11.45 WIT

Sedikit mengulas akar persoalan, sehari sebelum kejadian, warga sempat melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan. Menunggu jembatan itu kering, pelaku dan keluarganya duduk di jembatan yang sudah dipasangi ranting kayu sambil menjaga agar warga tidak melintas dulu, karena masih basah. 

Saat itu, korban hendak melintas, dan berprasangka, bila dia dihadang, padahal tidak.  Kesalahpahaman itu, sudah diselesaikan oleh keluarga pelaku bersama korban. Namun kedua pelaku, belum mengetahuinya.

“Kasusnya ini masih terus didalami,” jelanya.

Dalam penanganan kasus itu sendiri, penyidik sudah memintai keterangan dari beberapa saksi, termasuk istri dari korban. (Ami)