Hari Noken Sedunia, KNPI Papua Tengah Ajak Pemuda Lestarikan Budaya Papua
Yustinus Tebai Ketua DPD l KNPI Provinsi Papua Tengah. Foto : Yulian Boma For Papua60detik
Yustinus Tebai Ketua DPD l KNPI Provinsi Papua Tengah. Foto : Yulian Boma For Papua60detik

Papua60detik - Hari Noken Sedunia 4 Desember, Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD I KNPI) Papua Tengah mengajak generasi muda menjaga, melestarikan dan memajukan tradisi noken yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Ketua DPD I KNPI Provinsi Papua Tengah, Yustinus Tebai menyampaikan bahwa noken bukan hanya benda budaya, tetapi simbol kedamaian, kerja keras, kebersamaan, dan identitas orang Papua.

"Seluruh pemuda Papua Tengah untuk bangga menggunakan noken serta berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal di tengah perkembangan zaman," katanya. 

Yustinus berharap Hari Noken Sedunia menjadi momen memperkuat jati diri pemuda Papua, memelihara nilai-nilai leluhur, serta membangun masa depan yang berakar pada budaya yang kaya dan bermartabat.

“Saya menyampaikan Selamat Hari Noken Sedunia. Noken adalah identitas, Noken adalah kebanggaan” ujarnya.

Wakil Ketua DPD I KNPI Papua Tengah, Yunus Eki Gobai mengatakan Hari Noken Sedunia diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan ekonomi noken serta meningkatkan pemahaman pemuda dan masyarakat masyarakat Papua Tengah tentang noken. 

"Noken memiliki banyak manfaat, tidak hanya sebagai alat transportasi dan penyimpanan, tetapi juga sebagai alat komunikasi, identitas, dan simbol kesetaraan gender,", ucapnya. 

Katanya, Noken dibuat oleh masyarakat Papua dengan menggunakan teknik tenun yang rumit dan membutuhkan waktu lama. Noken memiliki berbagai macam motif dan warna yang menggambarkan kekayaan budaya Papua.

“Kami berharap dengan memperingati Hari Noken Sedunia, pemuda dan masyarakat masyarakat Papua Tengah dapat lebih mengenal dan mengapresiasi noken. Noken merupakan warisan budaya yang berharga dari pemuda dan masyarakat Papua, yang perlu dilestarikan dan dikembangkan," pungkasnya. (Elia Douw)