Melejitnya Kasus Covid-19 Hancurkan Mimpi Belajar Tatap Muka

- Papua60Detik

Proses belajar tatap muka.  Foto: Anti Patabang/Papua60detik
Proses belajar tatap muka. Foto: Anti Patabang/Papua60detik

Papua60detik - Persiapan hampir semua sekolah di Kabupaten Mimika kembali belajar tatap muka di tahun ajaran baru 2021/2022 ini sudah kisaran 100 persen. Artinya, sudah mantap betul

Semua siswa sudah senang. Mereka akhirnya bisa kembali menghabiskan waktu belajar di sekolah bersama temab. Begitu pun dengan orang tua, pasti senang karena tak lagi harus jadi guru buat anak-anaknya.

Guru yang tidak punya komorbid sudah melakukan vaksinasi covid-19. Ini sebagai salah satu syarat mutlak proses belajar tatap muka di masa pandemi.

Tapi apa daya, persiapan dan kegembiraan guru, siswa dan juga orang tua ini sirna. Pemerintah kembali melarang belajar tatap muka dan meminta semua sekolah kembali pada sistem sebelumnya. Kasus covid-19 kembali meningkat.

Ketua MKKS SMK se Kabupaten Mimika, John Lemauk mengatakan peningkatan covid-19 ini mematahkan semangat guru dan juga siswa. Apa yang sudah mereka persiapkan tak sesuai harapan.

Meski sebagaian besar SMK di Kabupaten Mimika di akhir tahun ajaran 2020/2021 sempat melakukan belajar tatap muka selama kurang lebih dua bulan.

Ia mengatakan belajar di masa pandemi adalah tantangan berat. Dan belajar dari rumah baik online maupun modul tidak maksimal.

“Satu tahun lebih tidak ada tatap muka banyak kendala dan masalah. Tapi mau bagaimana situasi dan kondisi tidak mendukung. Persiapan sudah 100 persen, tapi tiba-tiba muncul varian baru semuanya sirna lagi. Mematahkan semangat guru dan siswa,” katanya saat ditemui Papua60detik.id di ruang kerjanya, Rabu (4/8/2021).

Ia mengatakan, secara pribadi ia sudah sangat ingin sekolah bisa belajar tatap muka. Menurutnya mutu pendidikan sangat lahir dari tatap muka. Tapi ia mahfum, ini tidak bisa paksakan karena ini menyangkut nyawa siswa dan guru dan masyarakat.

“Namun ternyata situasi memaksa kita kembali online. Dengan keadaan ini, kami berharap kepada siswa dan juga orang tua untuk mengerti. Belajar dari rumah yang tidak maksimal terpaksa dilanjutkan,” ungkapnya.

Meski belajar dari rumah dilanjutkan, ia tetap meminta kepada semua siswa belajar dengan baik. Jangan banyak keluyuran dan bermain, serta tetap mematuhi protokol kesehatan agar pandemi ini bisa segera berlalu dan belajar tatap muka juga bisa segera terlaksana.  (Anti Patabang)




Bagikan :