Pemkab Mimika & PT Freeport Tinjau Kawasan Rawan Longsor Kampung Banti

- Papua60Detik

Kepala Dinas PUPR Mimika dan Plt Kepala BPBD Mimika bersama tim PTFI, saat melakukan monitoring di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Jumat (5/7/2024), Foto: Corcom PTFI
Kepala Dinas PUPR Mimika dan Plt Kepala BPBD Mimika bersama tim PTFI, saat melakukan monitoring di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Jumat (5/7/2024), Foto: Corcom PTFI

Papua60detik  - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) meninjau kawasan rawan bencana longsor di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Jumat (5/7/2024).

“Jadi kita ke sana mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan usai longsor pada 4 Mei lalu, kemudian kita lihat apa yang perlu diperbaiki agar mengantisipasi hal itu tidak terulang kembali,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika Dominggus Robert Mayaut, saat ditemui di Rimba Papua Hotel Sabtu (6/7/2024). 

Menurutnya, PTFI telah melakukan upaya antisipasi dan pencegahan sementara di kawasan rawan longsor Kampung Banti. Selanjutnya Pemkab akan melakukan langkah pencegahan tanah longsor termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita lihat perlu adanya normalisasi di sungai, namun memang perlu sosialisasi kepada masyarakat yang ada di jalur sungai tersebut. Kita tidak bisa lakukan normalisasi apabila ada aktifitas di sana,” kata Robert.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Mimika, Moses Yarangga mengatakan kondisi di area Banti sangat terjal. Ketika hujan turun, longsor mudah terjadi. BPBD bertugas memberikan informasi lebih awal, sosialisasi, dan mitigasi sebelum bencana terjadi.

"Kami khawatir longsor dapat terjadi kapan saja, terutama karena curah hujan yang tinggi," kata Moses.

Sosialisasi antara lain tentang bagaimana mitigasi bencana longsor. Selain itu, rencananya dua petugas akan ditempatkan di wilayah tersebut untuk membantu monitoring dan mitigasi, termasuk pemasangan rambu-rambu bahaya longsor di lokasi.

"Berdasarkan presentasi tim ahli PT Freeport, terdapat tujuh titik rawan longsor di sekitar wilayah Banti yang memerlukan sosialisasi," kata Moses.

Semetara itu Direktur & EVP Sustainable Development & Community Relations PTFI Claus Wamafma mengatakan aspek keselamatan masyarakat Kampung Banti sangat penting agar mereka dapat beraktifitas dengan tenang.

PTFI sebagai mitra Pemda Mimika memberikan dukungan berupa analisis pemetaan kerentanan longsor di area Kampung Banti. Hasil analisis tersebut telah disampaikan PTFI kepada Pemda Mimika sebagai salah satu masukan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Kami melihat dari peta geologi, kemiringan lereng, serta curah hujan. Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa wilayah tersebut sangat rentan mengalami bencana tanah longsor di beberapa titik,” kata Claus.

Setelah kunjungan dan peninjauan lokasi, hasilnya akan dilaporkan kepada Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, untuk menentukan langkah Pemkab selanjutnya. (Faris)




Bagikan :