Pemkab Mimika Rancang Strategi Ketenagakerjaan Lima Tahun
FGD penyusunan dokumen Rencana Tenaga Kerja (RTK) tahun 2025-2029, foto: Martha/ Papua60detik
FGD penyusunan dokumen Rencana Tenaga Kerja (RTK) tahun 2025-2029, foto: Martha/ Papua60detik

Papua60detik - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mimika mulai menata arah pembangunan ketenagakerjaan daerah melalui penyusunan dokumen Rencana Tenaga Kerja (RTK) tahun 2025-2029, Jumat (7/11/2025).

FGD penyusunan dokumen RTK ini menghadirkan tenaga ahli pendamping dari pusat perencanaan ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia yang diikuti oleh perwakilan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan akademisi, pimpinan cabang serikat pekerja dan serikat buruh. 

Penyusunan RTK  ini sebagai bagian dari upaya strategis pembangunan ketenagakerjaan lima tahun ke depan yang bertujuan mengumpulkan masukan dan rekomendasi dari para pemangku kepentingan untuk menghasilak dokumen yang strategis dan aplikatif.

Asisten III Bidang Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Evert Lukas Hindom mengatakan FGD ini bagian dari proses strategis dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Mimika dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa mendatang.

Menurut Evert, dalam menjawab tantangan zaman ada beberapa unsur yang harus di penuhi yaitu ketersediaan lapangan kerja, bagaimana yang sudah bekerja bisa tetap bekerja dengan aman tanpa PHK, bagaimana yang belum berkompeten menjadi lebih berkompeten, tercipta suasana kondusif antara dunia usaha dan dunia industri dengan serikat pekerja. 

"Untuk itu, perlu ada upaya yang harus dilakukan pemerintah daerah, di antaranya merumuskan strategi dan arah kebijakan ketenagakerjaan yang tepat serta perlindungan tenaga kerja," terang Evert dalam sambutannya. 

Sementara Kepala Disnakertrans Mimika, Paulus Yanengga berharap melalui FGD ini, semua pihak bisa menyamakan persepsi, mengidentifikasi isu-isu kunci serta merumuskan kebijakan dan strategi yang dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja untuk mendukung tujuan pembangunan.

"Selama ini pencari kerja dianggap orang yang datang bawa masalah. Sehingga yang dibutuhkan saat ini adalah penangangan dalam meletakkan dasar yang baik agar para pencari kerja dapat  berkontribusi terhadap hal-hal yang positif untuk daerah ini," pungakasnya. (Martha)