Pokja Ekonomi YPMAK di Wania Sepakat Kembangkan Kebun Pisang
Jumat, 26 September 2025 - 19:18 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia kembali membentuk Kelompok Kerja (Pokja).
Kali ini YPMAK melalui Divisi Perencanaan Program Ekonomi membentuk Pokja di Kelurahan Wania Distrik Mimika Timur, Rabu (23/09/2025).
Staf Divisi Sosial Ekonomi, Yulius Cenawatme, mengatakan salah satu tujuan pembentukan Pokja adalah meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat khususnya Amungme dan Kamoro.
Pada program ini YPMAK menggelontorkan anggaran sebesar Rp250 juta dengan pembagian Rp200 juta untuk program masyarakat sedangkan Rp50 juta untuk biaya operasional tim Pokja.
Pengurus terdiri dari lima warga yang mewakili mewakili tokoh masyarakat, adat, agama, perempuan dan tokoh pemuda. Adapun lima pengurus terpilih adalah Fedelis F. Ukupako, Hendrikus Mauri, Ludiwina Weayo, Emanuel Ukapoka, Stevy Imbiri.
Tim Pokja memiliki masa kerja selama delapan bulan. Tim YPMAK sendiri akan melakukan monitoring guna memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai rencana.
"Batas waktu Pokja ini berjalan dalam rentang waktu delapan bulan. Jadi kami harap gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
"Mereka sudah menyepakati program awal dengan melanjutkan pengelolaan perkebunan pisang. Lahan pun sudah ada, tinggal menunggu dana keluar lalu melanjutkan pekerjaan berkebun," terang Yulius.
Tim monitoring akan turun melakukan evaluasi dan memastikan program berjalan sesuai rencana. Setelah itu pengurus akan melakukan Laporan Pertanggung Jawaban terkait program atas apa yang sudah dikerjakan.
Sementara itu, Ketua Tim Pokja terpilih, Fidelis F Ukapoka mengapresiasi kunjungan YPMAK, di mana ini adalah pertama kalinya program ekonomi diadakan di Kelurahan Wania.
Ia mengatakan, warga Kamoro Amungme sudah memiliki lahan perkebunan pisang, sehingga mereka akan memanfaatkan dana tersebut untuk melanjutkan perkebunan tersebut.
"Kami sudah ada lahan sekitar satu hektar. Sudah ada tanaman, pisang sudah ada, jadi tinggal kita lanjut. Mungkin kita akan perluas dan tambah pisang lebih banyak lagi," tambahnya.
Ia berharap agar program ini bisa berjalan lancar dan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. (Martha)