Populasi Pulih, Harga Daging Babi di Mimika Turun Jelang Nataru
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani, foto: Martha/Papua60detik
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani, foto: Martha/Papua60detik

Papua60detik - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga daging babi di Kabupaten Mimika justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani menjelaskan, penurunan harga ini dipengaruhi oleh pulihnya populasi babi pasca wabah virus ASF yang sempat melanda Mimika.

"Daging babi justru turun, tahun lalu Rp250 ribu, sekarang Rp150 ribu. Satu hari sekarang bisa dipotong 16 ekor, itu hampir sama saat sebelum terjadi wabah. Kalau waktu wabah, satu ekor saja dipotong belum tentu habis karena harga terlalu mahal," ujar Sabelina saat diwawancarai, Jumat (20/12/2025). 

Untuk stok babi menjelang Nataru pun mencukupi. Bahkan, pada hari raya besar biasanya pemotongan babi bisa mencapai 100 ekor per hari dan jumlah tersebut dinilai masih aman untuk memenuhi permintaan masyarakat.

"Kita prediksi untuk Nataru, untuk pemotongan babi biasanya di hari raya sampai ke 100 ekor, itu akan cukup. Karena populasi babi sekarang sudah mencapai 7000 ekor. Sudah di atas 50 persen dibandingkan kasus kematian tahun 2024," terangnya. 

Ia pun mengimbau para pedagang, peternak, dan pemotong babi di Mimika agar tidak menaikkan harga menjelang Nataru. Hal itu untuk menghindari lonjakan harga seperti yang terjadi pada tahun-tahun dan akhirnya berdampak pada inflasi daerah.

“Saya imbau kepada pedagang babi di Mimika, jangan menaikkan harga. Sekarang sudah Rp150 ribu, tolong dijaga. Kalau bisa, malah diturunkan lagi. Kita perlu kerja sama agar masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang,” pungkasnya. (Martha)