Pusat Daur Ulang Sampah DLH Belum Efektif, Butuh Mesin Pengering
Pemasangan paving block sampah plastik di halaman PDU DLH Mimika dalam rangka uji coba lapangan. Foto: Eka/Papua60detik
Pemasangan paving block sampah plastik di halaman PDU DLH Mimika dalam rangka uji coba lapangan. Foto: Eka/Papua60detik

Papua60detik - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika, Jeffrey Deda, mengungkapkan bahwa keberadaan Pusat Daur Ulang (PDU) yang dikelola DLH masih belum memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan volume sampah di Mimika.

Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan alat, khususnya mesin pengering sampah plastik yang hingga kini belum dimiliki.

“Untuk mengeringkan sampah plastik, kami masih sangat bergantung pada panas matahari. Kalau cuaca tidak mendukung, terutama saat hujan, proses produksi otomatis terhenti,” ujar Jeffrey kepada papua60detik.id, Sabtu (29/11/2025). 

Karena itu, DLH menargetkan pada tahun depan dapat melengkapi fasilitas PDU dengan mesin pengering. Dengan mesin tersebut, produksi paving block berbahan dasar plastik daur ulang diharapkan dapat meningkat hingga 300 paving block per hari. 

Mesin press hidrolik sebenarnya mampu bekerja hingga 12 jam sehari dengan kapasitas mencapai angka tersebut, namun saat ini produksi masih berkisar 40–50 paving block per hari akibat kendala pengeringan.

Jeffrey menambahkan, apabila kinerja PDU ke depan semakin baik dan sesuai rencana, DLH berencana menambah 2 hingga 3 PDU baru. Lahan pun telah disiapkan di kawasan SP3, SP2, dan Sempan. 

“Kalau ini berjalan, kami sangat optimis bisa memberikan kontribusi besar dalam mengurangi sampah plastik di Mimika,” kata dia. 

Meski begitu, Jeffrey mengakui bahwa upaya pengurangan sampah masih jauh dari ideal. 

“Dari hitungan kami, belum ada penurunan satu persen pun dari jumlah produksi sampah di Mimika,” katanya.

Saat ini PDU telah memiliki tiga mesin dan masih membutuhkan satu mesin tambahan. Sejak mulai berproduksi pada Mei 2025, PDU telah mencetak 6.000 paving block, yang sebagian sudah dipasang di halaman PDU DLH di Jalan Cenderawasih.

Meski belum diuji laboratorium, pemasangan awal ini menjadi uji coba lapangan untuk melihat ketahanan produk. Secara kasat mata, paving block dari plastik daur ulang tersebut tampak kuat dan padat.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah perlu terlibat lebih aktif, terutama dalam membantu pemasaran produk daur ulang ini. Minimal, kata Jeffrey, produk paving block dapat digunakan oleh instansi pemerintah, seperti Dinas Pekerjaan Umum, dalam pembangunan fisik, misalnya untuk trotoar dan area pejalan kaki. (Eka)