Sampah Jadi Pulsa Hadir di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

- Papua60Detik

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Indonesia melalui inisiatif 'Sampah Jadi Pulsa'. Foto: Indosat
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Indonesia melalui inisiatif 'Sampah Jadi Pulsa'. Foto: Indosat

Papua60detik - Untuk pertama kalinya inisiatif ini dihadirkan di Tanah Papua oleh Indosat tepatnya di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Kota Sorong, Papua Barat Daya. 

Inisiatif yang dibawa ke lingkungan universitas ini bertujuan untuk mendorong generasi muda, sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Mahasiswa diajak untuk berpartisipasi dalam gerakan ini dengan mengunjungi dropbox, membawa botol plastik, dan memastikan nomor Indosat (IM3 atau Tri) mereka aktif. Setiap botol yang disetor akan menghasilkan poin untuk ditukarkan dengan pulsa melalui proses digital yang mudah. 

Melalui inisiatif Sampah Jadi Pulsa, Indosat berkomitmen untuk terus melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dengan memperkuat kolaborasi strategis dengan mitra lokal maupun global untuk mencapai tujuan besar dalam memberdayakan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital. 

Di sepanjang tahun 2024, inisiatif ini telah dilakukan di 11 Universitas di seluruh Indonesia, dimana 5  diantaranya berada di Circle Kalisumapa yakni Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Indonesia melalui inisiatif “Sampah Jadi Pulsa.” Program yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022 ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR) Indosat di pilar lingkungan. 

EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia mengatakan pihaknya ingin menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

"Hal ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam mendukung pembangunan jangka panjang Indonesia dan juga wujud nyata tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia," ujarnya. 

Program Sampah Jadi Pulsa memungkinkan masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah dengan mengumpulkan dan menyetor botol plastik melalui Dropbox di berbagai kota di Indonesia. Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik—setara dengan 437 kg plastik—dan mengonversinya menjadi pulsa digital senilai Rp 14 juta, dengan partisipasi dari 1.032 pengguna.

Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen Indosat yang berkelanjutan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi limbah plastik sekaligus mempromosikan praktik lingkungan yang berkelanjutan. (Eka)




Bagikan :