Serangan Militer di Gearek Sebabkan Warga Mengungsi, DPR Minta Tarik Pasukan
Warga Distrik Gearek Kabupaten Nduga mengungsi pasca serangan oleh militer Indonesia. Foto: Istimewa
Warga Distrik Gearek Kabupaten Nduga mengungsi pasca serangan oleh militer Indonesia. Foto: Istimewa

Papua60detik - TNI dikabarkan melakukan serangan di wilayah Distrik Gearek, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 10 Desember 2025. Serangan itu bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia. 

Atas serangan itu, Anggota DPR Provinsi Papua Pegunungan Dapil Nduga Semianus Wandikbo menyebut beberapa rumah warga sipil di sekitar ikut rusak. Usai penyerangan, warga trauma dan meninggalkan kampung mereka mencari perlindungan menuju Distrik Kenyam, pusat kota Kabupaten Nduga. 

Semianus Wandikbo mengatakan, kejadian serupa terulang kembali pada 11 Desember.

"Ini kejadian yang tidak kami inginkan, kejadian tanggal 11 itu, kami dengar informasi bahwa anggota TNI melalui udara melontarkan bom di Distrik Gearek," ungkapnya. 

Ia meminta pada momen Natal, masyarakat bisa beribadah dengan damai seperti orang lain di kabupaten lain. 

"Kami kecewa, setiap kejadian, setiap bom di distrik-distrik kami terjadi setiap Desember. Presiden, Panglima, Pangkogab, Pangdam mohon tarik pasukan yang ada di distrik Gearek, biarkan mereka Natal dengan damai," harapnya. 

Ia bilang, hari ketiga pasca serangan itu masyarakat mengungsi.

"Setiap Natal ada saja hadiah bom-bom yang bahaya. Tolong lembaga terkait memahami ini, hentikan," ucapnya. 

Anggota DPRK Nduga Matius Karebea menyesalkan tindakan TNI. Ia meminta konflik antara aparat dengan TPNPB-OPM tidak mengorbankan warga sipil. Apalagi saat ini umat Kristiani sedang menyambut datangnya sukacita Natal

"Prabowo harus sadar dan melihat, agar TNI-Polri yang ada di Gearek tolong pasukan organik-non organik tarik kembali," tegas dia. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota DPRK Nduga Ans Serera. Ia menegaskan, jangan sampai masyarakat jadi korban di pusaran konflik antara TNI dan TPNPB.

"Biarkan masyarakat merayakan Natal dengan tenang, dengan damai, jangan lagi masyarakat korban, tolong hentikan semua ini," pintanya. 

Hingga berita ini dimuat belum ada pernyataan resmi dari TNI, meski upaya konfirmasi telah dilakukan. (Eka)