YPMAK Bentuk Pokja Ekonomi di Kamoro Jaya, Dorong Pemberdayaan Masyarakat
Rabu, 24 September 2025 - 17:24 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia melalui Divisi Perencanaan Program Ekonomi melakukan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) di wilayah Satuan Pemukiman (SP) 1 Kelurahan Kamoro Jaya, Rabu (23/09/2025).
Pembentukan Pokja ini bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat Amungme dan Kamoro di wilayah kota khususnya di kelurahan Kamoro Jaya, SP I Kabupaten Mimika.
Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi, Oktovianus Jangkup mengatakan dengan Pokja ini, masyarakat bekerja bersama-sama melaksanakan program yang bertujuan meningkatkan ekonomi. Dari program tersebut, masyarakat kemudian bisa mendapatkan hasil yang berefek ke ekonomi keluarga.
Pada program ini YPMAK menggelontorkan anggaran sebesar Rp250 juta dengan pembagian Rp200 juta untuk program masyarakat sedangkan Rp50 juta untuk biaya operasional tim Pokja.
Usai berembuk, masyarakat membentuk pengurus baru terdiri dari lima orang yang mewakili tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh agama dantokoh pemuda. Masyarakat juga langsung menyepakati salah satu program awal yakni pembersihan lingkungan. Sementara program lainnya yang masih direncanakan adalah di bidang wirausaha.

Tim Pokja memiliki masa kerja selama delapan bulan, masyarakat diminta mampu memaksimalkan program sehingga memiliki hasil di akhir bulan Desember nanti. Tim YPMAK sendiri akan melakukan monitoring guna memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai rencana.
"Tim monitoring akan turun melakukan evaluasi dan memastikan apakah program berjalan sesuai rencana atau tidak. Setelah itu pengurus akan melakukan Laporan Pertanggung Jawaban terkait program atas apa yang sudah dikerjakan," terang Oktavianus Jangkup.
Sementara itu, Lurah Kamoro Jaya, Musdalifah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas kehadiran YPMAK untuk warga Kamoro dan Amungme di wilayah kerjanya. Ia menilai kesepakatan pembersihan lingkungan sangat tepat karena mendukung program pemerintah dalam hal eliminasi malaria di tahun 2030.
"Ini secara tidak langsung telah membantu pemerintah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan juga dalam hal memutus mata rantai penyebaran malaria. Kita punya waktu tiga bulan lagi, jadi saya harap program yang sudah disepakati bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab," harapnya. (Martha)