Di Bawah Kabut Tembagapura, Semangat Merdeka Freeport Indonesia Berkibar
Minggu, 17 Agustus 2025 - 16:23 WIT - Papua60Detik

Papua60detik – Minggu pagi, suhu 11 derajat celcius menyelimuti dataran tinggi Tembagapura. Kabut tipis turun perlahan, menyatu dengan pemandangan hijau pegunungan yang menjulang. Namun di balik udara dingin itu, semangat kebangsaan justru menghangatkan Lapangan Bola Tembagapura.
Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI), bersama pelajar, masyarakat, dan aparat keamanan, berkumpul mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Sekitar pukul 8:00 WIT, barisan manusia mulai perlahan memadati lapangan. Ada yang datang mengenakan batik, ada pula yang tampil dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah nusantara. Beberapa lainnya tetap berseragam kerja simbol bahwa mereka adalah bagian dari denyut industri tambang terbesar di negeri ini.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas berdiri sebagai inspektur upacara. Sementara Lettu Infantri Pendik Siswanto dari Satgas Pasipers Yonif 301/PKS Brigif 15 dipercaya sebagai komandan upacara. Momentum ini menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya, peringatan kemerdekaan digelar serentak di enam lokasi PTFI: Tembagapura, Kuala Kencana, Nabire, Gresik, Smelter, dan Jakarta.
Pukul 09.10 WIT, pasukan pengibar bendera memasuki lapangan. Sebanyak 73 anggota paskibra yang terdiri dari karyawan PTFI dan siswa Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) Tembagapura bersiap melaksanakan tugas. Komandan Paskibra, Inspektur Dua Akhmad Yudha Wiratama, memimpin pasukan.
Detik-detik paling haru terjadi saat Angghineta Daniella Giay, karyawan PTFI yang ditunjuk sebagai pembawa baki, menerima bendera Merah Putih langsung dari Tony Wenas. Di sisi lain, tiga pengibar bendera Michael Janzen Javed Randongkir, Alvaro Septra Dominggo Nauw, dan Dimas Henri Sutarjo bergerak penuh khidmat. Lagu Indonesia Raya yang dibawakan Komunitas Paduan Suara Karapao menggema, mengiringi bendera merah putih yang perlahan naik hingga berkibar gagah di ketinggian Tembagapura,Suasana hening, khusyuk, sekaligus membanggakan.
“Terima kasih kepada pasukan pengibar bendera yang sangat membanggakan, juga seluruh peserta upacara,” ucap Tony Wenas penuh apresiasi.
Dalam amanatnya, Tony menyampaikan optimisme terhadap masa depan bangsa. Ia menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 yang mencapai 5,12 persen salah satu yang tertinggi di antara negara G20.
“Pencapaian tersebut juga berasal dari seluruh elemen bangsa, tidak ketinggalan adalah peran dari PT Freeport Indonesia, perusahaan yang kita cintai,” katanya, disambut tepuk tangan meriah.
Ia menegaskan, kontribusi PTFI tidak hanya terasa pada skala nasional melalui pajak, royalti, dividen, dan berbagai pembayaran lain, tetapi juga memberi dampak besar di Papua Tengah. Tahun ini saja, sekitar Rp11 triliun disalurkan ke daerah, termasuk untuk Kabupaten Mimika sebagai daerah penghasil.
“Kita punya tekad merdeka bukan di medan perang, tetapi di bidang pembangunan,” pesan Tony menekankan.
Usai upacara, Tony menyerahkan penghargaan masa kerja (service awards) kepada karyawan yang telah mengabdi dengan setia. Sebanyak 108 karyawan menerima penghargaan 25 tahun, 37 orang untuk 30 tahun, dan enam karyawan untuk 35 tahun pengabdian.
Perayaan berlanjut dengan penampilan tarian kolosal lintas lokasi PTFI: Tembagapura, Kuala Kencana, Nabire, hingga Gresik. Puncaknya, grup musik legendaris Dewa 19 hadir memberi hiburan. Meski hujan turun dan kabut semakin tebal, semangat ribuan karyawan yang bernyanyi bersama tak surut.
Di balik dinginnya udara pegunungan, HUT ke-80 RI di Tembagapura terasa hangat dan penuh makna. Merah Putih yang berkibar di antara kabut menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan tak pernah pudar, bahkan di jantung tambang emas terbesar dunia. (Faris)