Ditemukan Tanpa Busana, Seorang Siswi SMP Tewas Usai Ikut Pesta Goyang

- Papua60Detik

Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus Tenggu Ate. Foto: Faris/ Papua60detik
Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus Tenggu Ate. Foto: Faris/ Papua60detik

Papua60detik - Seorang siswi  SMP berinisial W meninggal dunia setelah mengikuti pesta goyang bersama teman-temannya di rumah milik YW di Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur, Selasa (8/11/2022).

Kapolsek Mimika Timur AKP Matheus Tenggu Ate  mengatakan, pada Rabu (9/11/2022) pagi, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada seorang perempuan ditemukan tanpa busana di dalam kamar mandi di sebuah rumah yang berada di sekitar SD Kaugapu.

"Waktu kami pergi cek di TKP, korban masih bernafas, masih hidup. Setelah kami evakuasi ke rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong," kata Kapolsek saat ditemui di halaman Kantor Distrik Mimika Timur, Rabu (9/11/2022) sore.

Untuk memastikan penyebab meninggalnya korban, Polsek Mimika Timur masih menunggu visum dalam dari pihak RSUD Mimika.

"Tapi nanti kita akan minta visum dalam juga ke dokter penyebabnya apa. Karena yang menjadi pertanyaan kami dari hasil penyidikan, kalau memang penyebabnya karena minuman lokal, kenapa di lokasi TKP tidak ada bajunya korban. Yang ada di TKP hanya celana dalam laki-laki," ungkapnya.

Meski di sekitar TKP ditemukan celana dalam laki-laki, Matheus mengatakan belum bisa menyimpulkan telah terjadi tindakan kekerasan seksual terhadap korban.

"Kita belum bisa mengatakan itu karena masih tahap penyidikan. Kita masih menunggu hasil visum dalam dari dokter. Untuk kelanjutan keterangan yang lebih detail, besok baru kita bisa memberikan kesimpulan dari kematian almarhum," tuturnya.

Polsek Mimika Timur juga belum mengamankan tuan pesta serta teman-teman korban yang ikut berpesta dalam acara goyang tersebut.

"Tadi pagi kami sempat pergi mau mengamankan beberapa teman minumnya, tapi situasi agak chaos di lapangan, mereka dalam kondisi oleng akibat konsumsi minuman lokal sehingga kami mundur dulu. Dikhawatirkan jika kami lakukan pengejaran, mereka akan lompat ke kali dan bisa berdampak pada kecelakaan. Itu yang kita antisipasi," jelasnya.

Saat ini jenazah korban masih disemayamkan di rumah sakit untuk dilakukan visum lengkap.

"Keluarga tidak menerima karena ada kejanggalan-kejanggalan sehingga kami harus memintakan visum dalam untuk membuktikan apakah ada tindakan kekerasan seksual atau tidak," tutup Kapolsek. (Faris)




Bagikan :