Gunakan ADD Kampung Nawaripi Punya Wisata Religi

- Papua60Detik

Plt Bupati Mimika Johannes Rettob menandatangani prasasti peresmian Gua Maria Merah Putih Paive, Jumat (9/12/22). Foto: Terry L/ Papua60detik
Plt Bupati Mimika Johannes Rettob menandatangani prasasti peresmian Gua Maria Merah Putih Paive, Jumat (9/12/22). Foto: Terry L/ Papua60detik

Papua60detik - Pemerintahan Kampung Nawaripi, Distrik Wania Kabupaten Mimika, kini memiliki wisata rohani atau religi yang dibangun dengan mengunakan dana desa tahun anggaran 2022.

Wisata rohani yang dinamai Gua Maria Merah Putih Paive di mile 21 ini telah diresmikan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dan diberkati Pastor Paroki St Stefanus Sempan, Maximilliano Dora OFM pada Jumat (9/12/22).

John Rettob menyampaikan pada prinsipnya akan membantu asalkan master plan pembangunan lokasi pariwisata Kampung Nawaripi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika. 

“Pak kepala kampung coba kasih master plan ini secara lengkap, baik itu gambar, rencana-rencananya seperti apa, sehingga kami pemerintah juga bisa membantu mengevaluasi dan kemudian kami akan dukung Pemerintah Kampung Nawaripi untuk membangun tempat ini.” tuturnya.

Ia mengapresiasi Kepala Kampung Nawaripi, Norbertus Ditubun serta seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan sehingga program pembangunan Gua Maria bisa terselesaikan. 

“Awas besok-besok kita datang ke sini, penuh minum dan botol berhamburan di sini," pesannya.

Sementara itu, Norbertus Ditubun menjelaskan, Pemerintah Kampung Nawaripi telah membebaskan lahan seluas 35 hektar dan 4 hektar dikhususkan untuk pembangunan wisata rohani dari berbagai agama yang diakui di Indonesia.

Selain wahana wisata rohani, pemerintah kampung juga akan membangun kolam ikan dan kolam dayung serta beberapa wahana wisata lainnya.

“Jadi orang datang berdoa sambil  jalan-jalan di wahana yang lain,” ujarnya.

Selain Gua Maria, pemerintah kampung juga akan membangun tempat ibadah agama lainnya, seperti mushola, gereja dan beberapa tempat ibadah lainnya sesuai dengan agama yang diakui oleh negara.

“Kami menamakannya pariwisata merah putih karena di dalamnya ada berbagai tempat ibadah agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia sehingga lokasi wisata ini merupakan lokasi wisata nasional," tuturnya.

Progam pariwisata ini menurutnya merupakan milik masyarakat Kampung Nawaripi. Jika program pembangunan pariwisata ini ke depannya berhasil, maka pendapatan yang dihasilkan akan dibagi untuk pemberdayaan masyarakat

Norman mengaku membutuhkan masukan dari masyarakat demi kemajuan kampung nawaripi. 

“Kalau saya buat salah, silakan tegur itu demi kemajuan Kampung Nawaripi,” jelasnya. (Terry)





Bagikan :