Heboh Virus HMPV Masuk Indonesia, Begini Penjelasan Menkes

- Papua60Detik

Ilustrasi warga pakai masker untuk mencegah penularan virus. Foto:  Generated by AI
Ilustrasi warga pakai masker untuk mencegah penularan virus. Foto: Generated by AI

Papua60detik - Ramai pemberitaan tentang Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di China. Virus itu kemudian dilporkan telah masuk Indonesia.

Menyikapi hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik. HMPV katanya bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes seperti dikutip dari Kemenkes.go.id yang disiarkan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, (6/1/2025).

Berbeda dengan COVID-19 yang merupakan virus baru, HMPV adalah virus lama yang mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia, katanya, sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

"HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujarnya.

Ia menegaskan, HMPV bukan virus mematikan. Gejalanya seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu terinfeksi. 

Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Budi Gunadi mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala mencurigakan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” kata Menkes.

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Tiongkok, menurutnya juga tak akurat. Hal ini telah dikonfirmasi oleh pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Tiongkok sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar,” katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati menjelaskan, HMPV biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala. (Burhan)




Bagikan :