Insiden Pendakian Puncak Carstensz, Dolfin Beanal: Tempat itu Sakral
Senin, 03 Maret 2025 - 18:36 WIT Faris Rodolfo Nes - Papua60Detik

Papua60detik – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Dolfin Beanal mengomentari peristiwa meninggalnya dua pendaki Puncak Carstensz, 28 Maret lalu.
"Masyarakat sudah sampaikan bahwa tempat itu sakral, pamali," katanya, Senin (3/3/2024).
Sebagai bagian dari masyarakat asli setempat, Dolfin mengaku memahami betul aturan adat yang berlaku di Puncak Carstensz. Bahkan, ia sendiri sebagai orang asli daerah tersebut tidak berani sembarangan naik ke sana.
Menurutnya, setiap aktivitas pendakian harusnya diketahui atau diizinkan oleh lembaga adat.
"Orang tua sudah kasih tahu aturan adatnya. Saya sendiri takut naik ke sana karena saya tahu tempat itu sakral. Tidak bisa sembarangan. Apalagi kalau orang luar yang tidak tahu dan sembarangan mencoba masuk," pungkasnya.
Dolfin meminta pemerintah, khususnya di Mimika lebih tegas mengatur aktivitas pendakian di Puncak Carstensz. Ia menilai bahwa seharusnya ada regulasi yang jelas, termasuk keterlibatan pemerintah daerah dan persetujuan dari masyarakat adat setempat.
"Pemerintah pun harus ikut mengawasi. Seharusnya, setiap perjalanan, besar atau kecil, harus diketahui oleh pemerintah. Jika memang diizinkan, harus ada surat resmi dari Pemda, tetapi tetap harus ada izin dari masyarakat adat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pendaki asal Jakarta dan Bandung, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati Poegiono meninggal dunia setelah kembali dari Puncak Carstensz pada 1 Maret 2025. Mereka diduga mengalami hipotermia atau gejala acute mountain sickness. (Faris)