Kristovel Mara Nakhodai Kosgoro Papua Tengah

- Papua60Detik

Dave Akbarshah Fikarno Laksono melantik Kristovel Mara sebagai Ketua Kosgoro 1957 Papua Tengah. Foto : Elias Douw/Papua60detik
Dave Akbarshah Fikarno Laksono melantik Kristovel Mara sebagai Ketua Kosgoro 1957 Papua Tengah. Foto : Elias Douw/Papua60detik

Papua60detik - Kristovel Mara resmi menakhodai Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Papua Tengah usai dikantik bersama jajaran pengurusnya di Hotel Mahavira ll, Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (19/7/2025).

‎Acara pelantikan ini dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

‎Dave menekankan pentingnya memahami sejarah panjang Kosgoro sebagai Ormas yang berakar dari perjuangan ekonomi rakyat.

Ia menjelaskan Kosgoro lahir pada tahun 1957 atas inisiatif tokoh nasional, Isman, Isman sebelumnya adalah komandan Tentara Pelajar Indonesia di Jawa Timur.

Melihat para pejuang masih hidup dalam kemiskinan pasca kemerdekaan, Isman menggagas pembentukan koperasi rakyat bernama Koperasi Gotong Royong. Kemudian, disingkat menjadi Kosgoro.

‎“Waktu itu mereka tidak punya akses ke pendidikan, permodalan, atau bahan pokok. Maka dibentuklah koperasi. Berangkat dari itulah Kosgoro berdiri, awalnya murni sebagai gerakan ekonomi kerakyatan," jelasnya. 

‎Seiring perkembangan zaman, Kosgoro kemudian menjadi bagian dari Sekber Golkar di era Orde Baru dan berevolusi menjadi Ormas.

"Karena ruang gerak koperasi terbatas dalam struktur politik saat itu, maka namanya pun berubah menjadi Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro)," ujarnya. 

‎Namun, di era reformasi, muncul perpecahan di tubuh Kosgoro akibat perbedaan pandangan terhadap Partai Golkar, Beberapa tokoh ingin keluar dari partai, tapi langkah itu dinilai berisiko memecah kekuatan kader Kosgoro yang tersebar di legislatif dan eksekutif.

‎"Maka para tokoh senior, termasuk Pak R Agung Laksono, memutuskan untuk tetap menjaga Kosgoro sebagai bagian Ormas pendiri Partai Golkar. Tahun 2000, disepakati terbentuklah Kosgoro 1957 yang kita kenal sekarang," ujar Dave. 

"Kiprah Kosgoro saat ini seperti menjalin kerja sama dengan Lemhannas RI agar kader-kader Kosgoro bisa mengikuti pendidikan kepemimpinan nasional," katanya.

Selain itu, Kosgoro juga menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendorong program koperasi merah putih di bidang peternakan, pangan, dan UMKM di seluruh Indonesia, termasuk Papua Tengah.

‎"Sebagai ormas, Kosgoro bukan hanya wadah politik. Tapi juga, penggerak ekonomi rakyat. Kita ingin membina kader-kader yang punya integritas, kemampuan, dan semangat gotong royong untuk membangun Indonesia dari bawah," katanya. 

‎Pada kesempatan itu pula, Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum, Marthen Ukago, menekankan makna kehadiran Kosgoro 1957 di Papua Tengah.

‎"Organisasi ini lahir dari semangat juang dan kebangsaan yang kuat. Didirikan oleh eks tentara pelajar Jawa Timur, Kosgoro adalah simbol pengabdian, kerakyatan, dan solidaritas," ujarnya. 

‎Ia menyebut tiga nilai utama yang dikenal sebagai Tri Dharma Kosgoro itu tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman saat ini, terlebih di era transformasi sosial dan pembangunan.

‎"Keberadaan Kosgoro 1957 akan membawa semangat baru dalam pembangunan Papua Tengah. Sebagai provinsi baru, kita butuh semangat gotong royong dan kader-kader yang punya kapasitas dan integritas," katanya.

‎Marthen juga berharap pengurus yang baru dilantik segera bergerak aktif menghidupkan dinamika organisasi di delapan kabupaten se-Papua Tengah, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta membina karakter dan pemberdayaan di tingkat akar rumput," katanya. 

‎"Saya dorong Kosgoro juga mengambil peran dalam membangun kesadaran hukum dan kewirausahaan. Inilah saatnya Kosgoro hadir bukan hanya sebagai bagian dari sejarah, tetapi juga sebagai agen perubahan masa depan," katanya. (Elias Douw)




Bagikan :