Lapak Daging Babi Kembali Dibuka di Pasar Sentral, Dijamin Bebas ASF

- Papua60Detik

Lapak penjualan daging babi di pasar sentral, Foto: Faris/ Papua60detik
Lapak penjualan daging babi di pasar sentral, Foto: Faris/ Papua60detik

Papua60detik - Lapak penjualan daging babi di Pasar Sentral Timika akhirnya kembali dibuka, setelah sebelumnya pemerintah melarang penjualan akibat merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang telah menewaskan ribuan ternak.

Meskipun kembali diizinkan, pedagang yang memiliki lapak harus menaati beberapa aturan yang ditetapkan oleh Disnakeswan. 

Beberapa aturan itu antara lain pertama babi yang akan dipotong harus dalam keadaan sehat dan telah diperiksa oleh dokter hewan di rumah potong babi (RPB) dan lapak. Kedua, pemotongan babi harus dilakukan di RPB dan dilarang menjual daging babi yang dipotong diluar RPB. Terakhir, penjualan daging babi di lapak hanya diperbolehkan selama enam hari dari Senin sampai Sabtu. 

Apabila pemotong atau pedagang di pasar sentral khususnya yang terdata di Disnakkeswan melanggar aturan di atas maka konsekuensinya tidak diperbolehkan menjual daging babi miliknya di lapak milik pemkab dan lapak pun wajib dikembalikan.

Salah seorang pedagang, Yohanis Lapik saat ditemui wartawan Selasa (12/3/2024) mengatakan pasar daging babi mulai aktif kembali sejak Senin. Ia memastikan, daging yang mereka jual sehat dan terbebas dari paparan virus ASF kerena telah melalui pemeriksaan Disnakeswan.

"Daging yang kami jual itu sudah diperiksa dari Disnakeswan sebelum pemotongan, diambil darahnya, dicek kalau sehat baru dipotong, jadi tidak sembarangan," katanya.

Selain diperiksa sebelum pemotongan, setelah dijual jika ada daging yang tersisa pun akan kembali diperiksa.

Meskipun pasar sudah diaktifkan kembali, nampaknya minat masyarakat tidak seperti sebelum merebaknya virus ASF.

"Sejak kemarin (Senin) masih sepi," kata Yohannes salah satu penjual lainnya.

Pedagang lain, Ibu Daud mengajak warga yang membutuhkan daging babi ke Pasar Sentral saja. Alasannya, daging babi yang dijual di luar Pasar Sentral belum tentu sehat 

Soal harga perkilo di lapak resmi tetap Rp100.000 perkilo.

"Ada di luar itu yang jual 3 kilo Rp100.000, tetapi jangan tergiur dengan harga murah, karena yang di luar kan belum tahu kesehatan (daging) nya," tegasnya. 

Dari 18 pedang resmi di pasar, mendapat jatah ternak babi yang dipotong per hari hanya satu ekor babi. (Faris)




Bagikan :