OPM Mengaku Bertanggung Jawab Atas Penembakan Anggota TNI di Nduga

- Papua60Detik

Ilustrasi senjata api
Ilustrasi senjata api

Papua60detik - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggung jawab atas gugurnya seorang anggota TNI di Nduga, Papua Pegunungan pada Minggu, 12 Oktober 2025.

Juru Bicara OPM Sebby Sambom menyebut korban adalah anggota Satgas Koops Habema yang melakukan operasi khusus terhadap TPNPB di 36 komando daerah pertahanan di seluruh Tanah Papua. 

Katanya, penembakan dilakukan oleh Kodap III Ndugama pimpinan Yibet Gwijangge.

"Kami bertanggung jawab atas penembakan terhadap Prada Yusuf Nata hingga tewas di Nduga pada hari Minggu, 12 Oktober 2025," ujar Sebby dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025). 

Sebby mengatakan, TPNPB akan terus melancarkan serangan ke aparat sampai pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.

"Jika Presiden mengulur waktu atas pengakuan tersebut maka kami tidak segan-segan eksekusi lebih banyak lagi aparat militer indonesia di Tanah Papua," kata Sebby. 

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Tri Purwanto ketika dikonfirmasi mengatakan masih akan memastikan dan menunggu informasi terkait peristiwa tersebut.

Koops Satgas Media Habema Letkol Iwan Prihartono belum menjawab upaya konfirmasi yang dilakukan. 

Sebelumnya, seorang perwira diaporkan TNI gugur dalam kontak tembak di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Sabtu 11 Oktober 2025.

Informasi diperoleh, kontak tembak terjadi antara Batalyon 753 dengan TPNPB wilayah Kiwirok. Satu perwira TNI atas nama Letda Inf Fauzy Ahmad Sulkarnain dilaporkan gugur pada peristiwa tersebut. (Eka)




Bagikan :