Orang Tua Siswa Shining Star Tak Setuju Belajar Tatap Muka

- Papua60Detik

Sejak Senin (22/3/2021), beberapa SD dan SMP di Timika sudah kembali belajar tatap muka di kelas. Foto: Anti Patabang/Papua60detik
Sejak Senin (22/3/2021), beberapa SD dan SMP di Timika sudah kembali belajar tatap muka di kelas. Foto: Anti Patabang/Papua60detik

Papua60detik - Meski Pemerintah Kabupaten Mimika telah membolehkan sekolah belajar tatap muka khusus untuk kelas VI dan IX, namun Sekolah Kristen Shining Star baik tingkat SD maupun SMP belum melakukannya.

Sebagian besar orang tua siswa Shining Star tidak setuju kembali belajar tatap muka. Mereka memilih tetap dengan metode belajar online.

“Saat kami akan ambil surat pernyataan itu, kami buat rapat sosialisasi dengan orang tua pada hari Kamis kemarin. Dan hasil keputusan dari orang tua siswa itu sekitar 85 persen menginginkan pembelajaran secara online,” Kata Kepala Sekolah SMP Shining Star, Jessy Berguna saat ditemui Papua60detik di ruang kerjanya, Selasa (23/3/2021).

Keputusan ini tidak bisa diganggu gugat, karena berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), keputusan belajar tatap muka tetap dikembalikan kepada orang tua. Jika orang tua tidak setuju, maka sekolah tidak bisa memaksa.

Orang tua tetap memilih metode belajar online kata Jessy, karena tidak mau mengambil risiko anaknya terpapar covid-19. Padahal pihak sekolah sudah memastikan semaksimal mungkin menyediakan semua fasilitas protokol kesehatan.

“Itu sebenarnya alasan utama dari orang tua. Bahwa mereka masih belum berani untuk mengizinkan,” ungkap Jessy.

Alasan berikutnya, rata-rata orang tua menilai proses belajar online selama satu tahun ini berjalan baik. Menurut orang tua, daya tangkap anak-anak mereka sangat memadai.

“Jadi ini menurut orang tua yah. Bahwa rata-rata merasa puas dengan pembelajaran daring selama ini yang dilakukan oleh sekolah. Tapi ada beberapa yang memang mengatakan anaknya kurang menangkap, makanya setuju untuk tatap muka. Tapi di akhir rapat mereka setuju untuk online lagi karena mengikuti suara terbanyak,” tuturnya.

Belajar online yang diterapkan Shining Star selama masa pandemi ini ada dua yakni google class room dan zoom meeting. Tidak ada metode luring.

Prosesnya pun tetap berjalan seperti belajar tatap muka. Yang membedakan hanya tempatnya saja yakni dilakukan dari rumah masing-masing.

Dengan tetap dilanjutkannya belajar online di Sekolah Kristen Shining Star, maka ujian akhir yang akan berlangsung pada April nanti juga akan dilakukan secara online sebagaimana yang juga dilakukan SMA Shining Star beberapa waktu lalu.

“Untuk ujian akhirnya nanti akan dilakukan online juga. Ini juga berdasarkan hasil keputusan orang tua. Jadi kami nanti kalau ujian kami menyarankan setiap siswa menggunakan laptop. Karena kami akan tetap monitor di sekolah saat siswa sementara mengerjakan. Dan tetap pengawas bisa memonitor secara virtual,” jelas Jessy. (Anti Patabang)




Bagikan :