Pasca Gangguan Keamanan di Puncak Jaya, Pedagang Nakal Naikkan Harga BBM Sepihak
Jumat, 12 Januari 2024 - 15:31 WIT - Papua60Detik
65a0dcd2c0f9f.jpg)
Papua60detik - Pasca gangguan keamanan di Distrik Ilu Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua Tengah beberapa waktu lalu, sejumlah pedagang pengecer BBM diduga menaikkan harga BBM secara sepihak
Gangguan keamanan menimbulkan kekhawatiran pedagang. Mereka berspekulasi bahwa kendaraan lajuran pengangkut logistik tidak akan masuk ke Puncak Jaya dari Wamena.
"Memang diakui bahwa pasca kejadian akhir ini, terjadi kepanikan di tengah pengecer spekulan yang terindikasi menimbun BBM dengan diam-diam. Tapi kalau harga sampai Rp75 ribu bahkan Rp100 ribu di lapangan itu diluar kewenangan kami," ungkap Direktur APMS PT Alda Papua Sejahtera (APS) Delviono Thenu.
Ia memastikan stok BBM baik Pertalite maupun Solar di Mulia Puncak Jaya Papua Tengah masih aman dan tersedia.
"Jadi tidak benar kalau BBM di Mulia Langka. Buktinya setiap awal pekan kami rutin distribusikan BBM baik pertalite maupun solar sesuai dengan ketentuan satu harga di masyarakat. Pertalite Rp. 10.000 per liter dan Solar di Rp. 6.800 per liter," ungkapnya.
Menurutnya apa yang terjadi saat ini dipicu kepanikan pasar (panic buying) yang kemudian oleh pedagang nakal sengaja menimbun BBM.
Terkait hal itu, Pj Bupati Puncak Jaya Tumiran, menyayangkan aksi pedagang nakal yang menaikkan harga BBM sepihak serta menimbun BBM.
"Pedagang yang nakal akan kami tindak tegas dan akan dilakukan operasi pasar oleh Satpol PP. Stok BBM di Puncak Jaya masih terkendali. Hal ini karena kepanikan di pedagang yang menimbun BBM secara sembunyi-sembunyi," tegas Tumiran.
Ia menambahkan bahwa jajarannya tengah menyiapkan SPBU Pertamina Satu harga di Distrik Mulia yang akan diinspeksi langsung oleh PT Pertamina. Hal ini diupayakan agar kebutuhan BBM di Puncak Jaya tetap terlayani dengan baik dan sama dengan harga di kota lainnya.
"Saya mengimbau agar para pedagang khususnya pengecer agar tidak menaikkan harga BBM sepihak apalagi menimbun. Jangan terpengaruh dengan isu miring apalagi hoaks yang membuat masyarakat panik. Akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat. Jika ketahuan akan kami tindak tegas," tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dandim 1714/PJ Letkol Inf Irawan Setya Kusuma. Ia mengatakan jajarannya telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pihak terkait dan terus berupaya untuk menjaga keamanan transportasi lajuran khususnya di Pos-pos TNI sepanjang ruas jalan utama dari Nume sampai ke Mulia.
"Kami telah melakukan pengamanan di pos penjagaan sepanjang ruas jalan dari Nume-Mulia dan saat ini kondisi keamanan di Distrik Ilu pasca kejadian masih ditangani jajarannya," ujar Dandim.
Kapolres Puncak Jaya, Kuswara menambahkan, situasi Kamtibmas di Puncak Jaya masih tergolong rawan. Kendati demikian jajaran Polres Puncak Jaya juga melakukan langkah-langkah di antaranya melaksanakan giat patroli guna meningkatkan kesiapsiagaan serta terus menghimbau masyarakat terutama supir lajuran dan pengendara ojek untuk lebih waspada sesuai surat edaran berlaku.
"Diharapkan agar seluruh masyarakat untuk pengendara ojek dan Supir lajuran tetap waspada. Kemudian dapat memberikan informasi dan berkoordinasi terkait dgn situasi di kampung-kampung yang tidak terjangkau dgn aparat," ujarnya. (Martha)