SDN Inpres Sempan Barat Siap Belajar Tatap Muka, Tukang Ojek Siswa pun Diperiksa Suhu Tubuh
Kamis, 18 Maret 2021 - 18:59 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - SD Inpres Sempan Barat mulai mempersiapkan belajar tatap muka yang rencananya dimulai, Senin (22/3/2021) pekan depan.
Kepala SD Inpres Sempan Barat, Jems Luis Parera mengatakan, telah membentuk tim satgas covid-19 dan menyiapkan alur masuk siswa mulai dari pintu gerbang hingga masuk kelas.
Teknisnya, tim satgas covid-19 menjemput siswa di depan pintu gerbang, mengarahkan siswa cuci tangan, mengecek suhu tubuh siswa lalu mengarahkan masuk kelas tanpa bersentuhan.
SD Inpres Sempan Barat menyiapkan empat ruangan kelas dengan sistem shift. Masing-masing siswa mendapat jatah masuk sekolah tiga kali seminggu. Shift A masuk Senin, Rabu dan Jumat. Shift B masuk Selasa, Kamis dan Sabtu.
Sebelum siswa masuk, ruang kelas disemprot disinfektan. Guru diperbolehkan meninggalkan sekolah jika ruangan sudah disterilkan dengan disinfektan
“Ini kita lakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yah. Protokol kesehatan kita perketat sekali,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/3/2021).
Menariknya, tim satgas covid-19 SD Inpres Sempan Barat juga akan mengecek suhu tubuh tukang ojek. Jasa ojek dianggap ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan siswa yang diantar.
“Jadi kalau suhu tubuh tukang ojek melebihi maka dia hanya ambil anak di depan dan langsung pulang. Tidak diizinkan masuk lokasi sekolah,” jelasnya.
Selain itu, orang tua juga harus memastikan jika yang antar jemput adalah tukang ojek yang tidak mengambil penumpang lain. Ojeknya khusus untuk antar jemput siswa saja.
“Jadi jangan sampai dia kasih turun anak lalu pergi ambil penumpang-penumpang lain. Takutnya nanti pada saat pulang dia ambil lagi, yah kami tidak tahu yang di luar ini,” tuturnya.
Jems Luis mengatakan persiapan SD Inpres Sempan Barat sudah 100 persen. Mereka tinggal menunggu persetujuan orang tua saja.
Ia berharap, 128 siswa kelas VI bisa ikut belajar tatap muka mengingat pentingnya sebagai persiapan ujian akhir nanti.
Namun, semua tetap dikembalikan kepada orang tua. Orang tua yang setuju akan menandatangani surat pernyataan diatas materai 10.000. Mereka yang belum siap, bisa tetap menjalankan metode sebelumnya, luring dan daring.
“Jadi besok kami baru akan melakukan pertemuan dengan orang tua. Kami sudah kirim video simulasi di grup WA orang tua yang memilih belajar online dan semoga itu jadi pertimbangan mereka," katanya. (Anti Patabang)