Papua60detik – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Timika memprediksi puncak curah hujan terjadi pada bulan Juli ini.

Forecaster BMKG Timika Sony Hartono mengatakan, secara umum puncak hujan di Timika selalu terjadi pada Juni, Juli dan Agustus. Namun pada Juni kemarin, hujannya di bawah normal karena pembentukan awan kurang maksimal karena fenomena cuaca di wilayah Pasifik Utara.

"Juli ini curah hujannya sudah mulai banyak dan dua hari hujan ini suatu hal yang biasa di bulan Juni, Juli, Agustus ini. Karena di history kami itu bahkan pernah satu minggu hujan, tapi memang di bulan Juni kemarin itu hujannya kurang, ada juga kejadian beberapa tahun lalu puncaknya bukan di bulan Juli, tapi di Agustus, jadi memang berfluktuasi dan ini diperkirakan juga Juli ini akan menjadi puncaknya,” katanya, Rabu (12/7/2023).

Soal dampak El Nino menurutnya Timika sudah kena dampak El Nino. Tapi di wilayah lain justru kebalikannya, yang harusnya elnino itu kering justru malah hujan.

"Nah kalau kita seharusnya bulan Juni hujan malah kebalik, agak berkurang hujannya, tapi di bulan Juli ini sudah kembali hujan meskipun ada warning el nino untuk beberapa bulan ke depan, jadi kami perkirakan buan Juli ini curah hujan cukup tinggi dan mungkin di Agustus akan lebih berkurang lagi,” pungkasnya. (Eka)