Unjuk Rasa di YPMAK, Mahasiwa Timika Tuntut Empat Poin

- Papua60Detik

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kota Study Timika berunjuk rasa di Kantor YPMAK Jalan Yos Sudarso Timika, Senin (15/5/2023). Foto: Eka/ Papua60detik.
Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kota Study Timika berunjuk rasa di Kantor YPMAK Jalan Yos Sudarso Timika, Senin (15/5/2023). Foto: Eka/ Papua60detik.

Papua60detik - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kota Study Timika geruduk Kantor Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Jalan Yos Sudarso, Kota Timika, Senin (15/5/2023). 

Puluhan mahasiswa dari beberapa kampus di Timika asal 7 suku itu menggelar aksi damai dengan membawa spanduk bertulisan 'YPMAK Stop Batasi Kuota Pendidikan'. 

Koordinator unjuk rasa, Elly Dolame membacakan empat poin tuntutan mereka.

Pertama, mereka meminta YPMAK  tidak memakaia kuota bantuan pendidikan atau tanpa batas. Kedua, biaya hidup dan SPP harus diadakan di Kabupaten Mimika dan disamakan dengan kota studi lain. Ketiga, Semua kampus yang ada di kota studi Timika harus bermitra dengan YPMAK. Keempat, YPMAK harus menyiapkan fasilitas asrama di Timika.

Usai membacakan tuntutan, perwakilan peserta aksi dari tiap kampus bertemu dan berdiskusi dengan Direktur YPMAK, Vebian Magal.

Usai pertemuan, Vebian Magal mengatakan, tidak dapat berjanji memberikan jawaban karena tuntutan pengunjuk rasa merupakan hal baru yang tidak bisa diputuskan begitu saja.

"Kecuali aspirasi itu kita sampaikan ke Pembina melalui rapat, nanti mereka tentukan mana-mana yang bisa dibantu dan mana yang ditolak, nah keputusan itu yang bisa kami jalankan," katanya.

Soal kuota, Vebian mengaku, dari masa LPMAK kuota yang diberikan adalah 800. Seiring waktu, sekitar tahun 2015 jumlahnya mengalami kenaikan hingga sekarang,

Saat ini kuota yang diberikan YPMAK sebanyak 3.000 peserta yang tersebar di seluruh kota studi di Indonesia baik di Papua hingga di luar Papua. 

"Kami selalu ada peningkatan, tidak ada pengurangan, sampai sekarang ini," katanya. (Eka)




Bagikan :