10 Nakes Mimika Ikuti Konferensi Internasional Neurovaskular di Bali
Sabtu, 11 Mei 2024 - 15:10 WIT Faris Rodolfo Nes - Papua60Detik
663f0bd386817.jpg)
Papua60detik – PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Mimika memperluas pengetahuan dan teknologi terkini tentang neurovaskular, serta mengembangkan intervensi neurovaskular yang lebih efektif di Bali Internasional Neurovascular Intervention Conference (BLINC).
Para nakes yang mengikuti konferensi ini antara lain Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra beserta jajaran, Direktur RSMM dr Joni Tandisau, Direktur RS Waa Banti dr Anita Sanjaya, Dokter spesialis RSUD dr Shinta Florentia, dr Ririn Ibrahim dari Puskesmas Timika dan Penanggung jawab PSC 119 dr Ferdynand.
“Dukungan ini merupakan bagian dari program investasi sosial PTFI di bidang Kesehatan. Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengirimkan 10 Nakes mengikuti Bali Internasional International Neurovascular Intervention Conference (BLINC) di Bali pada 25 sampai 27 April lalu,” kata Manager-Community Health Development PTFI Daniel Perwira, Sabtu (11/5/2024)
Daniel menyebut konferensi ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Indonesia dengan menghadirkan 19 pembicara dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia.
Konferensi internasional ini diikuti sekitar 370 dokter dan perawat dari Indonesia maupun mancanegara.
Para Nakes mengikuti kegiatan dan berbagi informasi serta pengetahuan terkini tentang pengobatan gangguan neurovaskular. Adapun neurovaskular adalah istilah yang mengacu pada penyakit dan kondisi yang terkait dengan pembuluh darah otak, termasuk stroke.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra mengatakan dukungan PTFI kepada para nakes sangat berarti untuk pengembangan pengetahuan para nakes.
Diketahui berdasarkan Survei Kesehatan Masyarakat Mimika 2022 ada peningkatan penyakit tidak menular di masyarakat Mimika seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Penyakit-penyakit tersebut sangat berkaitan dengan penyakit neurovaskular dan jantung.
“Dengan mengikuti konferensi ini membantu mereka mendapatkan insight terkini mengenai pengetahuan dan teknologi Neurovaskular serta membangun jejaring dengan pakar-pakar di tingkat nasional dan dunia,” katanya.
Reynold mengatakan para Nakes mengikuti berbagai lokakarya dan diskusi panel dengan berbagai topik yang penting bagi pengembangan pengetahuan, diantarnya terapi endovaskular untuk pengobatan stroke, penggunaan teknologi baru dalam, hingga pemantauan intraoperatif.
Chief Medical Officer (CMO) BLINC dr Affan Priyambodo mengatakan stroke merupakan penyebab kecacatan paling banyak di Indonesia dan juga salah satu yang banyak menyebabkan kematian. Data terkini menunjukkan terdapat hampir dua juta kasus stroke di Indonesia, namun baru sekitar 2.500-3.000 kasus yang bisa ditangani dengan tepat.
“Kegiatan BLINC mengundang pembicara-pembicara nasional dan internasional untuk melakukan transfer teknologi dan ilmu sehingga dokter dan perawat di Indonesia meningkat kemampuan kompetensi dan kemampuannya,” kata Affan. (Faris)