Papua60detik - Seperti sebelum-sebelumnya, tahun ini Badan Pusat Statistik kembali akan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Setiap tahun Susenas dilaksanakan dua kali, Maret dan September. BPS Mimika mulai melaksanakan pelatihan Susenas, Kamis (25/02/2021).

Hasil Susenas biasanya jadi dasar pembangunan masyarakat dan ekonomi dari tingkat nasional hingga kabupaten.

Kepala BPS Mimika Trisno L Tamanampo mengatakan, survei Susenas menghasilkan banyak indikator yang tidak didapatkan dari lembaga lain. Susenas hanya dibikin oleh BPS.

"Indikator yang dihasilkan itu nantinya menjadi dasar perencanaan pembangunan baik tingkat nasional, provinsi,  hingga kabupaten/kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," katanya.

Hasil akhir Susenas berupa gambaran kemajuan pembangunan sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"Indikator yang dihasilkan dari Susenas terbagi jadi tiga bidang, pertama kependudukan berupa sex ratio, indikator rasio ketergantungan. Selain itu ada indikator usia perkawinan laki-laki dan perempuan," jelasnya.

Indikator penting lain dari Susenas adalah di bidang pendidikan berupa angka indikator melek huruf, angka partisipasi kasar, angka pertisipasi sekolah, angka partisipasi murni.

Survey di bidang pendidikan kata Trisno, biasanya juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan tetapi untuk secara nasional pendataan tersebut masih dikerjakan BPS.

Di bidang kesehatan, Susenas menghasilkan presentase penduduk menurut keluhan kesehatan.

Trisno berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam kegiatan survei yang rencananya dilaksanakan Maret mendatang.

"Saya berharap masyarakat tidak bosan-bosan menerima petugas survei BPS karena survei ini dilakukan demi kepentingan bersama," tutupnya. (Fachruddin Aji)