Jenazah Guru Korban Pembunuhan OPM di Distrik Anggruk Yahukimo Dievakuasi
Minggu, 23 Maret 2025 - 16:53 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi jenazah guru yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025).
Korban sebanyak 7 orang, yang diketahui salah satunya bernama Rosalina ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan. Sementara itu 3 orang lainnya mengalami luka berat yaitu Vidi, Cosmas dan Tari. Serta 3 orang luka ringan yaitu Vanti, Paskalia dan Irmawati.
Setelah sekolah tempat mereka mengajar dibakar oleh TPNPB-OPM pada Hari Jumat tanggal 21 Maret 2025 pukul 17.00 WIT.
"Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata. Namun, berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut," ujar Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan.
Insiden ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat, terutama tenaga pendidik dan siswa.
Selain mengevakuasi korban, aparat juga mendokumentasikan kerusakan akibat aksi pembakaran sekolah yang dilakukan oleh OPM.
Sementara itu Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan komitmennya menjamin keamanan di wilayah tersebut.
"Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman. Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban, serta mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali," ujarnya.
Hingga saat ini, aparat masih melakukan pencarian terhadap pelaku dan meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah kejadian serupa terulang. Mayjen TNI Lucky Avianto juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan bersama.
Informasi ini sekaligus mengklarifikasi berita sebelumnya yang menyebut korban guru meninggal sebanyak enam orang. Informasi tersebut bersumber dari Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan yang dibenarkan oleh Juru Bicara OPM, Sebby Sambom. Sesuai fakta evakuasi, yang benar adalah satu orang guru meninggal dunia, korban lain mengalami luka ringan sampai luka berat.(Eka)