Kenapa Program MBG Penting? Ini Penjelasan Kapus Timika
Rabu, 29 Januari 2025 - 16:28 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Kepala Puskesmas Timika, Mozes Untung menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal efektif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Katanya, program MBG menjadi jawaban perbaikan gizi anak sejak TK, sekolah, ibu hamil hingga ibu menyusui. Kasus stunting pun bisa dicegah sejak dini dengan program ini.
"Ini sangat efektif Kita tahu sendiri kan tidak semua orang bisa dikatakan pemahamannya akan nutrisi itu sama. Anak-anak sekarang ini kan mungkin masih banyak yang belum menerima gizi secara seimbang. Karbohidrat mungkin berlebih sementara protein kurang dan lemak kurang," ujar Moses saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Apalagi, pemahaman akan gizi yang masih minim kini kini berada pada waktu di mana perkembangan teknologi informasi. Iklan makanan dan minuman begitu massif di pelbagai platform. Tak jarang warga begitu saja percaya pada informasi sekilas itu.
"Apalagi sekarang, kita lebih gampang mempercayai informasi yang sekilas. Misalnya ada jus buah langsung kita beli. Padahal sebenarnya itu bukan jus buah, itu gula semua itu. Itu kan tidak sehat," terangnya.
Moses menjelaskan dalam program MBG ini asupan gizi pada makanan sudah ditakar. Ada karbohidrat, protein, lemak. Dengan pemberian secara rutin, kebutuhan anak akan gizi akan tercukupi.
Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan informasi terkait keterlibatan Puskesmas dalam pelaksanaan program tersebut.
"Sejauh ini kami belum mendapatkan informasi terkait dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tetapi pada intinya Puskesmas siap mendukung sejauh mana nanti kami dilibatkan," terangnya.
Ia menambahkan pemberian makanan bergizi secara gratis bukanlah hal baru. Puskesmas sendiri telah menjalankan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, bayi dan balita. Di mana pendanaannya bersumber dari APBN dan Bantuan Operasional Khusus (BOK) Puskesmas. Bagi ibu hamil yang kurang energi protein akan diberikan PMT secara gratis selama 120 hari.
"Kalau misalnya kita mendapatkan bayi balita dengan kriteria tertentu, itu juga akan kita antarkan (PMT), tapi harinya berbeda. Ada 56 hari, 32 hari, 20 hari. Kalau untuk gizi buruk tentu sudah ada penanganan tersendiri," pungkasnya. (Martha)