Kepala Suku ini Minta Pemerintah Bikin Perda Larangan Jual Beli Miras

- Papua60Detik

Melkianus Keiya saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto : Elias Douw/ Papua60detik
Melkianus Keiya saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto : Elias Douw/ Papua60detik

Papua60detik - Kericuhan yang terjadi di Pasar Kartum (Karang Tumaritis) Nabire, Papua Tengah, pada Kamis pagi (26/6/2025) melibatkan beberapa pemuda diduga dipengaruhi minuman alkohol.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Suku Besar Wilayah Meepago Papua Tengah, Melkias Keiya, mendesak pemerintah segera mengambil langkah serius terkait peredaran minuman keras (miras), baik lokal maupun pabrikan.

“Kami minta pemerintah buat Perda atau Perdasi, Perdasus untuk hentikan miras. Harus ada investigasi terhadap kios-kios yang masih bebas jual alkohol,” ujar Melkias Keiya kepada wartawan 26/6/2025 malam.

Menurut Keiya, kericuhan akibat miras sudah berulang kali terjadi, namun belum ada tindakan tegas. Ia menilai masalah ini bukan sekadar tugas aparat, melainkan juga peran semua elemen-pemerintah, tokoh adat, agama, hingga orang tua.

“Kalau dibiarkan, miras sudah seperti budaya generasi muda. Kita sebagai orang tua dan pemimpin daerah harus antisipasi,” tambahnya.

Melkias menegaskan, tuntutan keluarga korban bukan hanya soal keadilan, tapi juga soal pencegahan agar kejadian serupa tak terulang. (Elias Douw)




Bagikan :