Koops Habema Tembak Mati Dua Anggota OPM Lanny Jaya

- Papua60Detik

Barang bukti yang disita dari dua anggota TPNPB-OPM Kodap XII/Lanny Jaya yang ditembak mati Koops Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa (5/8/2025). Foto: Istimewa
Barang bukti yang disita dari dua anggota TPNPB-OPM Kodap XII/Lanny Jaya yang ditembak mati Koops Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa (5/8/2025). Foto: Istimewa

Papua60detik - Dua anggota TPNPB-OPM Kodap XII/Lanny Jaya tewas di tangan Koops Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa (5/8/2025). 

Keduanya adalah Mayer Wenda alias Kuloi Wenda merupakan Wakil Panglima Kodap XII Lanny Jaya dan adiknya Dani Wenda. 

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, Mayer Wenda alias Kuloi Wonda masuk dalam daftar nama yang paling dicari berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/05/VII/2014/Papua/Lanny Jaya, tanggal 28 Juli 2014. Dan kemudian namanya masuk dalam DPO Polda Papua melalui surat Nomor: DPO/47/VIII/2016/Ditreskrimum tertanggal 9 Agustus 2016.

Dalam operasi itu Mayer Wenda bersama adiknya kontak tembak dengan Satgas Habema yang menyebabkan keduanya meninggal di tempat usai diambil tindakan tegas terukur. 

Kedua jenazah kemudian dibawa ke RSUD Wamena untuk proses lebih lanjut dan telah dilakukan koordinasi dengan aparat terkait.

Satgas Habema juga mengamankan barang bukti berupa satu pucuk revolver beserta 24 butir munisi.

Lucky Avianto mengatakan, keberhasilan itu merupakan wujud komitmen Koops Habema dalam menciptakan kedamaian serta rasa aman bagi masyarakat khususnya menjelang perayaan Kemerdekaan ke 80 RI. 

Ia bilang, tindakan tegas terhadap kelompok bersenjata dilakukan sesuai prosedur hukum dan hanya terhadap pihak-pihak yang melakukan perlawanan atau mengancam keselamatan masyarakat maupun aparat keamanan.

"Keamanan masyarakat Papua adalah prioritas kami. Setiap ancaman akan ditindak tegas demi menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya. (Eka)




Bagikan :