Nyala Ribuan Obor Sambut Fajar Paskah di Kota Timika

- Papua60Detik

Ribuan Warga Mimika mengikuti Pawai Obor di Kota Timika, Minggu (20/4/2025) dini hari. Foto: Faris/ Papua60detik
Ribuan Warga Mimika mengikuti Pawai Obor di Kota Timika, Minggu (20/4/2025) dini hari. Foto: Faris/ Papua60detik

Papua60detik - Hujan rintik di Minggu (20/4/2025) dini hari tak memadamkan semangat ribuan umat Kristiani di Mimika. Saat jarum jam menunjukkan pukul 02.00 WIT, gelombang manusia perlahan memenuhi ruas-ruas jalan utama Kota Timika, membawa obor.

Mereka datang dari berbagai penjuru. Tua, muda, anak-anak, bersama keluarga, pasangan, sahabat bersatu dalam perayaan kebangkitan Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.

Pawai Obor Paskah 2025 yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-Gereja Mimika (PGGM) ini bukan sekadar ritual tahunan. Ia adalah nyala keyakinan, parade kesetiaan umat yang setiap tahun tumpah ruah di jalan, menyambut fajar Paskah dengan penuh sukacita.

"Dengan ini saya melepas secara resmi pawai obor Paskah tahun 2025," ujar Asisten III Setda Mimika, Evert Hindom, saat melepas rombongan peserta.


Sorak-sorai pun mengiringi pelepasan. Obor-obor dinyalakan. Perjalanan dimulai dari Kantor Kementerian Agama di Jalan Yosudarso, melewati Jalan Hasanuddin, Budi Utomo, hingga berakhir di halaman Gedung Eme Neme Yauware.

Yang membuat pawai tahun ini semakin istimewa adalah kehadiran grup drum band SMP Negeri 2 Timika. Sebagian pemainnya berhijab menunjukkan semangat toleransi di Timika.

“Luar biasa. Saya terharu lihat anak-anak muslim ikut main drumband sambil tersenyum. Ini yang membuat Mimika indah karena kita saling menghargai,” ungkap Maria, salah satu peserta pawai yang datang bersama suami dan dua anaknya.

Pengamanan ketat dari aparat kepolisian Polres Mimika turut memastikan acara berjalan aman dan tertib. Di setiap persimpangan, aparat berjaga, memastikan arus lalu lintas teralihkan dan peserta tetap berada dalam koridor keselamatan.

Di bawah payung dan jas hujan, di atas aspal basah, ribuan langkah bergerak menyatu dalam denyut iman. Obor dalam genggaman bukan hanya simbol kemenangan Yesus atas maut, tapi juga cahaya harapan yang terus menyala di tengah dunia yang penuh tantangan. (Faris)




Bagikan :