Ribka Haluk Warning Papua Pegunungan Tekan Inflasi: Pertanian Harus Bangkit
Selasa, 22 April 2025 - 17:35 WIT - Papua60Detik

Papua60detik — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia, Ribka Haluk, memberikan peringatan kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk segera menekan angka inflasi daerah yang saat ini tercatat tinggi di angka 8,5 persen. Angka itu jauh di atas standar nasional sebesar 2,5 persen.
Peringatan ini disampaikan langsung dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Papua Pegunungan dan sejumlah kepala daerah se-Provinsi Papua Pegunungan via Zoom, di ruang rapat Pimpinan Gedung A Kementerian Dalam Negeri, pada Selasa (22/04/2025).
Dalam rapat tersebut, Ribka menekankan pentingnya percepatan pembangunan daerah, khususnya dalam sektor pangan dan pertanian. Menurutnya, inflasi tinggi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat dan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem.
“Kalau inflasinya tinggi, ini sangat berdampak pada daya beli masyarakat. Kalau daya beli turun, maka angka kemiskinan bisa naik, bahkan menyentuh kategori kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ribka Haluk mengungkapkan bahwa salah satu penyumbang utama inflasi di Papua Pegunungan adalah kelangkaan bahan makanan seperti sayur-sayuran dan produk peternakan. Padahal, menurutnya, Padahal Papua Pegunungan memiliki potensi alam yang luar biasa subur. Ia menyayangkan degradasi pada sektor pertanian dan peternakan yang seharusnya bisa menjadi andalan untuk mencukupi kebutuhan pangan lokal.
“Papua Pegunungan itu daerah yang sangat subur. Tidak perlu pupuk, cukup tabur bibit, dua bulan sudah panen. Sayangnya, bayam, sawi, ubi, bahkan daging babi jadi barang langka di sana,” katanya.
Ribka menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, baik provinsi maupun delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan, untuk segera mengatasi masalah ini. Langkah konkret seperti subsidi pangan, penyelenggaraan pasar murah, hingga pengadaan bahan pangan dari daerah lain disebut sebagai solusi jangka pendek, sambil membenahi produksi lokal untuk jangka panjang.
“Ini harus jadi perhatian serius. Pemerintah daerah tidak bisa tinggal diam. Kami dari Kementerian Dalam Negeri siap melakukan pendampingan agar pelayanan kepada masyarakat meningkat,” tegasnya.
Dirinya juga mengapresiasi kehadiran Gubernur dan para Bupati dalam rapat tersebut, seraya berharap agar koordinasi lintas sektor bisa lebih solid untuk menekan inflasi dan mendorong kebangkitan sektor pertanian yang selama ini terbengkalai. (Faris)