Papua60detik - Ratusan siswa SD  Negeri 1 Merauke tidak bisa belajar karena sekolah mereka dipalang warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan sekolah tersebut berdiri.

Aktivitas belajar mengajar di sekolah negeri itu mati total sejak dipalang dua pekan lalu. 

Kepala SD Negeri 1 Merauke, Herman Balagaize mengakui lahan sekolah itu memang tidak memiliki dokumen resmi maupun surat pelepasan adat.

“Dulu mungkin jaman Belanda waktu penyerahan begitu saja jadi tidak ada surat,” ujar Herman di SD Negeri 1 Merauke, Papua Selatan, Rabu (31/1/2024).

Akibat persoalan itu, pendidikan sekitar 500 siswa telantar. Terlebih lagi siswa kelas VI yang akan mengikuti ujian kelulusan.

“Jadi ya kita suruh belajar di rumah saja dulu karena di sekolah tidak bisa masuk” tandasnya.

Herman berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah pemalangan tersebut. 

“Kemarin Ibu Sekda sudah bertemu dengan orang PU dan akan ada pertemuan dengan DPR,” tutupnya.

Pantauan Papua60detik.id pada Rabu pagi, kompleks SDN 1 Merauke tampak lengang. Tak ada aktivitas baik siswa maupun guru. (Ami)