Sekolah Asrama Taruna Papua Mulai Terapkan Eko-Edukasi

- Papua60Detik

Siswa SATP praktek eko edukasi, Selasa (10/5/2022)   Foto: Anti/ Papua60detik
Siswa SATP praktek eko edukasi, Selasa (10/5/2022) Foto: Anti/ Papua60detik

Papua60detik-  Dalam rangka menciptakan sistem merdeka belajar yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) mulai mengembangkan kurikulum eko-edukasi.

Eko edukasi yang dilaunching, Selasa (10/5/2022) ini meliputi lima hal yakni logo SATP eko edukasi, produk eko enzyme, kompos, taman dan tanaman pengendali vector, serta modul-modul pembelajaran eko edukasi yang tediri dari, modul pembelajaran eko enzyme, modul pembelajaran pupuk kompos, modul pembelajaran budidaya tanaman bunga, modul penguatan karakter melalui permainan tradisional, dan modul tutur cerita dalam Bahasa Indonesia dan debat dalam Bahasa Inggris.

Sebagai pengelola, Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) komitmen mendorong SATP menjadi institusi yang tanggap, unggul, kreatif, inovatif dalam segala bidang dengan mengintegrasikan tiga pilar utama dari YPL yaitu kebenaran, kebajikan serta iman.

Kepala SATP, Johana Tnunay mengatakan eko-edukasi diprogramkan karena sekolah melihat, mendidik anak-anak Papua yang ada di SATP menjadi seorang pengusaha, harus dimulai dari hal-hal kecil seperti pengelolaan sampah.

“Sampah ini dilihat cukup banyak kalau sekolah berpola asrama dan dari situ muncul inspirasi dari YPL melihat bahwa hal ini penting. Sehingga hari ini dengan eko edukasi dibuat tentunya berharap pada pembelajaran dan ke depan ke praksis. Lewat proses-prosesnya itu mengarah ke hal praksis,” jelasnya.

Program ini mendapat apresiasi dari Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), PT Freeport Indonesia, Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Badan Akreditasi Nasional Sekolah-Madrasah (BAN S-M) Provinsi Papua, dan Universitas Cenderawasih, yang dinilai mampu memberikan pembelajaran baru kepada siswa.

Mereka menilai, SATP bisa menjadi role model bagi sekolah lain yang ada di Mimika dan Papua. Lewat eko edukasi siswa tidak terpaku hanya kepada materi saja tetapi juga praktek lapangan.

“Jadi ini salah satu role model pembelajaran ke depan. Sekolah lain bisa menjadikan ini sebagai contoh,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Mimika, Marten Kanna.

Meski ia menilai eko edukasi ini sangat baik dan positif, namun ia berpesan kepada SATP dan YPL agar bisa terus-menerus dijalankan. Jangan jalan di tempat lalu redup.

Sementara itu, Ketua BAN S-M Provinsi Papua, Dr Yulius Mataputun berpesan agar SATP yang kini sudah berakreditasi unggul harus terus meningkatkan mutu dan tata kelola agar bisa melahirkan lulusan berkualitas dan berdaya saing.

“Selamat atas launching eko edukasinya. Semoga sekolah ini (SATP) terus menjadi sekolah yang mengedepankan mutu dan tata kelolah pendidikan yang baik khususnya dalam mendidik anak-anak kita, anak-anak Papua,” tuturnya. (Anti)




Bagikan :