Sering Hujan Sore, BMKG Sebut Cuaca di Timika Masih Normal

- Papua60Detik

Forecaster BMKG Timika Fitria Nur Fadlilah saat menjelaskan tentang potensi cuaca. Foto: Eka/ Papua60detik
Forecaster BMKG Timika Fitria Nur Fadlilah saat menjelaskan tentang potensi cuaca. Foto: Eka/ Papua60detik

Papua60detik - Wilayah Timika,  belakangan ini sering diguyur hujan saat sore hingga malam hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi Mozes Kilangin Timika menyebutnya masih normal. 

"Cuaca untuk bulan-bulan ini masih normal, kalau pagi banyak penyinaran matahari ya sorenya ada potensi terbentuknya awan hujan tinggi," ujar Forecaster BMKG Fitria Nur Fadlilah, Senin (7/4/2025). 

Ia menjelaskan, cahaya matahari sebagai energi bagi terbentuknya awan. Jika cuaca di pagi hari cerah dengan penguapan tinggi, terbentuknya awan pun semakin tinggi sehingga akan berkembang menjadi awan cumulonimbus (Cb). 

"Awan Cb atau awan konvektif atau awan yang terbentuk karena adanya radiasi matahari. Jadi kalau pagi cerah, berarti potensi hujannya di sore juga tinggi atau bahkan hingga malam," katanya. 

Saat hujan berpeluang terjadi petir. Katanya itu karena awan Cb yang terdapat muatan listrik sehingga terjadi loncatan dari elektron yang mengakibatkan kilat dan petir. 

"Dan kalau saat ini masih wajar, ada prediksi hujan tapi ringan. Selama April normalnya seperti itu, namun bukan berarti akan hujan setiap sorenya," jelasnya. 

Timika, termasuk dalam kategori hujan sepanjang tahun, puncaknya pada Juni, Juli dan Agustus. Saat ini model cuacanya relatif sore hari potensi hujan jika pagi harinya cerah. 

"Sekarang model cuacanya seperti ini, pagi cerah sore potensi hujannya juga ada bisa terjadi bisa tidak. Tidak setiap hari, banyak faktor yang memengaruhi sampai terjadinya hujan, misalnya awan sudah terbentuk, angin tidak terlalu kencang, penguapan tinggi maka semakin berpotensi hujan. Tetapi kalau anginnya kencang akhirnya menghancurkan uap angin yang di awan terbawa dan pecah, jadi tidak memungkinkan titik hujannya sampai ke permukaan tanah," pungkasnya. (Eka)




Bagikan :