Stasiun Karantina Pertanian Timika Siapkan Bimtek Bagi Para Eksportir

- Papua60Detik

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, Ferdi dan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Mimika,Petrus Lewa Koten bersama tamu undangan dan peserta FGD, Selasa (21/3/2023). Foto: Faris/ Papua60detik
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, Ferdi dan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Mimika,Petrus Lewa Koten bersama tamu undangan dan peserta FGD, Selasa (21/3/2023). Foto: Faris/ Papua60detik
Papua60detik - Mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian asal Papua Tengah, Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Timika menggelar Focus Group Discussion “Go Paspor” Papua Tengah bisa ekspor dengan instansi terkait dan para pelaku usaha, Selasa (21/3/2023).

Ade Irawan Agung selaku ketua panitia kegiatan menjelaskan dasar hukum ‘Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor’ (Gratieks) adalah Keputusan Menteri Pertanian Nonor 42 Tahun 2020 tentang gugus tugas peningkatan investasi dan ekspor produk pertanian. 

Dalam aturan tersebut ada lima langkah strategis dalam mencapai Gratieks, yakni meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan ekspor baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi dan menambah negara mitra dagang.

FGD ini untuk menyamakan persepsi arah kebijakan dan sinkronisasi kegiatan Kementerian Pertanian salah satunya adalah Gratieks serta mencari solusi terhadap permasalahan ekspor komoditas pertanian yang berasal dari Papua Tengah.

Sasaran kegiatan ini juga untuk mendukung eksportir industri kecil menengah agar dapat berperan dalam peningkatan ekspor dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, karena sebelumnya ekspor terhambat akibat dari mewabahnya Covid – 19 di Indonesia.

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Timika, Ferdi mengatakan sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia ada dua hal yang bisa membangkitkan perekonomian yakni investasi dan ekspor komiditas. 

“Sehingga ekspor komoditas kita diaharapkan dapat meningkatkan devisa kita khusunya di Papua Tengah,” ujarnya.

Ia menawarkan strategi, peningkatakan volume eksport komoditas pertanian, menambah negara mitra dagang dan mendorong pertumbuhan eksportir baru. 

“Setelah kegiatan ini kami akan mengadakan bimbingan teknis terkait eskportir. Jadi bagi rekan-rekan bapak ibu yang mau jadi eksportir silakan menghubungi kami. Nanti akan kami lantik dan didik sehingga bapak ibu semua bisa menjadi eskportir khususnya di bidang komoditas pertanian,” ujarnya.

Ia menyebutkan, di Mimika banyak komiditas pertanian seperti kopi, sagu dan banyak komoditas lain seperti kopra, bibit anggrek dan lainnya yang potensi di Mimika perlu dikembangkan untuk diekspor.

“Jadi alangkah baiknya bapak ibu kita semua bahu membahu dalam meningkatkan eksport komoditas pertanian. Harapannya dalam kegiatan ini tidak hanya formalitas tapi dilanjutkan dengan kegiatan lain yang berorientasi ekspor komoditas pertanian,” ujarnya.

Sementara itu Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Petrus Lewa Koten  mewakili Pemerintah menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agro bisnis dan pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi telah bekerja keras tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tapi juga menjaga ketahanan pangan di Mimika.

Dia menyebutkan Pemkab Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan, Horktikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika pada Tahun 2019 lalu memprogramkan perluasa area tanamam perkebunan khususnya kelapa kopi dan kakao.

Untuk kelapa dengan jenis kelapa dalam akan diperluas 30 hektar, kopi jenis arabika seluas 10 hektar dan robusta 10 hektar sementara kakao 20 hektar.

Perluasan lahan kakao dilakukan di Distrik Iwaka dan Kuala Kencana, lahan kelapa di Mimika Tengan dan Mimika Timur Jauh. Perluasan lahan kopi arabica di Tembagapura sementara kopi robusta di Distrik Iwaka dan Kuala Kencana.

Kopi asal Indonesia, lanjut Petrus merupakan komoditas yang pling diminati di luar negeri, tak terkecuali kopi dari Papua seperti kopi dari Amungme, Wamena, Oxibil dan masih banyak lagi.

"Balai karantina ini memiliki peran aktif dalam membangun pertanian oleh karena itu kami sangat mengapresiasi inovasi dan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mimika baik itu optimalisasi pelayanan dan desiminasi teknologi,” pungkasnya. (Faris)




Bagikan :