Video Porno dan Miras Jadi Sebab Tingginya Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

- Papua60Detik

Kepala DP3P2KB Mimika, Maria Rettob. Foto: Antib Patabang/Papua60detik
Kepala DP3P2KB Mimika, Maria Rettob. Foto: Antib Patabang/Papua60detik

Papua60detik - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindunagn Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Mimika mencatat kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan terus mengalami peningkatan.

Sampai pertengahan tahun 2021 saja, sudah ada 28 kasus yang dilaporkan. Mirisnya, korban termuda dialami anak usia tiga tahun.

“Didominasi oleh kasus pelecehan seksual terhadap anak,” kata Kepala DP3P2KB Mimika, Maria Rettob saat ditemui di Gedung Tongkonan Timika, Selasa (22/6/2021).

Hampir semua pelaku adalah orang-orang terdekat korban seperti paman, kakak, kakek, tetangga, bapak tiri. Bahkan ada pula yang merupakan ayah kandung.

Maria mengatakan, dalam banyak kasus, kekerasan terjadi ketika para pelaku dipengaruhi minuman keras dan sering menonton video porno.

“Mungkin karena si pelaku nonton video porno terus dilampiaskan sehingga siapa yang ada di sekitar dia yah dia jadikan korban,” katanya.

Selain itu, sebagian dari pelaku sambung Maria merupakan korban kekerasan seksual di masa lalu.

“Dan kebanyakan yang kami dengar, pelaku juga pernah mengalami hal seperti itu,” tuturnya.

Mencegah hal ini kembali terjadi kepada para korban di kemudian hari, DP3P2KB kata Maria melakukan trauma healing untuk menghilangkan rasa trauma dan mengembalikan rasa percaya diri korban.

Selain itu, DP3P2KB juga melakukan pendampingan, mulai dari melakukan visum dan sampai korban benar-benar sembuh secara psikis dan fisik.

Adapun jumlah 28 korban ini tidak termasuk dengan kasus 25 anak di Sekolah Taruna Papua yang dilakukan oleh oknum pendamping karena menurut Maria kasusnya agak berbeda.

Tetapi DP3P2KB tetap berkoordinasi dengan pihak yayasan untuk melakukan pendampingan. (Anti Patabang)




Bagikan :