Papua60detik - Dermaga Pelabuhan Pomako Timika, Mimika, Papua Tengah dinilai sudah terlalu sempit.

Kerap kali kapal penumpang atau kapal milik PT Pelni harus menunggu hingga tiba giliran sandar.

"Mengingat kondisi dermaga kita yang panjangnya 210 meter dan apabila kondisi dermaga kita ada kapal satu atau dua yang sudah sandar, kami atur supaya kegiatan bisa berjalan. Biasanya kami prioritaskan kapal penumpang. Kadang-kadang saat kondisi kapal kita penuh dan jika kondisi di cargo dock kosong kami arahkan ke sana," ujar Kepala UP3  Kelas II Pomako Farid Sujianto, Selasa (26/3/2024). 

Katanya, hari ini juga akan ada kapal KRI yang masuk Pelabuhan, upaya koordinasi terus dilakukan dengan pihak TNI, sehingga untuk pemakaian dermaga agar dapat memprioritaskan kapal penumpang. 

"Kami prioritaskan kapal penumpang. Dari TNI juga menyadari dan siap menunggu hingga kapal penumpang keluar, mengingat panjang dermaga kita hanya 210 meter dan lebar 12 meter," katanya. 

Terakait dengan pengembangan pelabuhan ia mengaku, soal status lahan telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Draft rencana pengembangannya sementara dalam tahap revisi oleh Pemkab Mimika.

"Rencana pengembangan pelabuhan Itu kami kirim ke kantor pusat supaya keseragaman terkait dengan rencana pelimpahan lahan atau aset dari Pemda ke Kementerian Perhubungan," 

"Karena nanti dikirim ke kami lagi draftnya dan kami kirim kembali ke Kementerian Perhubungan nanti di sana dipelajari lagi. Rencana pengembangan pelabuhan Itu kami kirim ke kantor pusat supaya keseragaman terkait dengan rencana pelimpahan lahan atau aset dari Pemda ke Kementerian Perhubungan," katanya.

Rencana pengembangan pelabuhan itu menguat setelah pemilik lahan menghibahkan tanah seluas 11,57 hektare.

"Yang jelas harus mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan (RIP), karena ini ada yang jangka pendek dan jangka panjang dan semua pelabuhan punya RIP. Jadi kita membangun harus sesuai dengan itu, jadi gak boleh melenceng dari situ," pungkasnya. (Eka)