Genap 1 Tahun, KKB Egianus Kogoya Sandera Pilot Susi Air
Rabu, 07 Februari 2024 - 11:53 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Genap setahun sudah Pilot Susi Air yakni Kapten Philip Mark Merthens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
Kaops Damai Cartenz Kombes Pol Faisal Ramadhani menyebut, Egianus Kogoya bersama tim intinya tidak pernah keluar dari Kabupaten Nduga yang merupakan basis wilayah mereka.
Satgas Gakkum Damai Cartenz pun hingga kita masih melakukan monitoring dan pencarian terhadap keberadaan pilot.
"Selama ini kita lakukan penyelidikan sesuai SOP di kepolisian. Bukan hanya medan (sulit), cuaca, perlengkapan dan peralatan juga. Kita tetap mengedepankan negosiasi walau di samping itu juga dilakukan penegakkan hukum," ujar Kaops saat ditemui wartawan di Jayapura, Selasa (6/2/2024).
Kapten Philip pada 7 Februari 2023 menerbangkan pesawat Pilatus Porter Susi Air PK-BVY dengan nomor penerbangan SI 9368 dari Kabupaten Mimika ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga membawa lima orang penumpang.
Setelah sempat dikabarkan hilang kontak, pesawat tersebut kemudian dilaporkan telah dibakar oleh Egianus bersama kelompoknya. Momen pembakaran pun diabadikan Egianus dan disebarluaskan ke sosial media.
Sebelum kelompok bersenjata itu menyandera Kapten Philip, belasan pekerja bangunan puskemas Paro juga diancam dibunuh bila tidak segera meninggalkan Distrik Paro pada 4 Februari. Hingga akhirnya ratusan masyarakat setempat ikut memilih mengungsi ke kota Kenyam lantaran takut.
"Senjata mereka itu banyak merupakan hasil rampasan. Yang bisa saya pastikan kelompok Egianus Kogoya itu (yang melakukan pembakaran dan penyanderaan)," ujar Faisal.
Terkait hal itu, dalam rilis Kogabwilhan III disebutkan, pada Selasa (6/2/2024), Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard TH Tampubolon telah bertemu dan berkomunikasi dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Mr. Kevin Jeffery Burnet, di Timika dalam rangka membahas tentang perkembangan pembebasan warganya.
"Dubes memastikan dan menegaskan bahwa Pemerintah Selandia Baru menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia. Dubes Selandia Baru juga menyampaikan pesan khusus dari pemerintah Selandia Baru bahwa kami mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua," jelas rilis tersebut. (Amma)