Hanya di Pemkab Mimika, Satu Kontraktor Tangani 32 Pekerjaan

- Papua60Detik

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob. Foto: Burhan/ Papua60detik
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob. Foto: Burhan/ Papua60detik

Papua60detik - Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob membeberkan carut marutnya tata kelola pemerintahan di Pemkab Mimika tahun 2023 ini.

Salah satu catatannya ada di sektor pengadaan barang dan jasa. Bayangkan, satu perusahaan atau kontraktor dikondisikan mengerjakan sampai 32 pekerjaan.

"Itu kelihatan. Sudah didata. Satu perusahaan kerjakan 32 pekerjaan. Padahal aturan pengadaan barang dan jasa, satu kontraktor maksimum lima. Tidak boleh lebih. Itu ada regulasinya. Tapi kenyataannya sampai 32 pekerjaan," ungkap John Rettob kepada wartawan, Jumat (22/12/2023).

Ia menengarai, permainan terjadi di tingkat Pokja atau panitia lelang. Pokja ini praktis tidak punya pimpinan. Anggotanya dari setiap OPD, tapi secara struktural tidak bertanggung jawab ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

"Banyak sekali kegiatan yang persyaratannya ditambah-tambah, yang sebenarnya untuk memenangkan kontraktor tertentu," ungkapnya.

Lepas dari soal monopoli satu kontraktor dan kinerja Pokja, John Rettob menilai kinerja Pemkab Mimika tahun 2023 memamg masih jauh dari maksimal.

Persoalannya kompleks. Misalnya, kegiatan perencanaan dan pekerjaan fisik digabung dalam satu tahun anggaran. Padahal idealnya, perencanaan diselesaikan di tahun anggaran sebelumnya.

Beberapa kali pergantian pimpinan daerah di tahun 2023, menurut John Rettob juga berpengaruh. Hal itu berakibat pada minimnya kontrol ke OPD-OPD.

Sementara dalam kasus rendahnya serapan anggaran dan realisasi pekerjaan fisik menurut John Rettob adalah akibat dari pergantian pejabat di akhir tahun. Pergantian pejabat pembuat komitmen, pejabat penata usaha keuangan, PPTK di akhir tahun menyebabkan realisasi keuangan dan pekerjaan fisik tersendat bahkan tidak jalan.

"Pada saat mau pencairan tidka bisa dilakukan karena pejabat di keuangan diganti. Bahkan gaji pegawai saja bisa terlambat karena semuanya diganti akhir tahun ini. Tadi malam saya mendengar ada bendahara diganti oleh pejabat yang dilantik kemarin. Ini gila namanya, tidak paham aturan. Ini karena kita langgar semua aturan," kata John Rettob. (Burhan)




Bagikan :