Jenazah ASN Distrik Mapia Ditemukan Usai 4 Hari Tertimbun Longsor di Jalan Trans KM 139

- Papua60Detik

Evakuasi jasad Silas Magai dari timbunan longsor di KM 139. Foto: Istimewa
Evakuasi jasad Silas Magai dari timbunan longsor di KM 139. Foto: Istimewa

Papua60detik - Jenazah Silas Magai, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, akhirnya ditemukan setelah empat hari pencarian. Ia tertimbun material longsor di ruas Jalan Trans Papua, Kilometer 139, jalur Nabire–Ilaga.

Korban berhasil ditemukan pada Selasa (02/09/2025) sekitar pukul 13.00 WIT setelah tertimbun sejak Jumat (29/08/2025)

Upaya pencarian melibatkan warga, serta pihak-pihak yang membantu. Namun, proses evakuasi berlangsung penuh tantangan karena tebalnya timbunan tanah dan kondisi cuaca yang kerap berubah.

Menurut keterangan sejumlah warga di lokasi, jenazah ditemukan dalam keadaan utuh meski sudah membusuk setelah berhari-hari tertimbun material longsor. 

Penemuan ini menjadi akhir dari penantian panjang keluarga yang terus berjaga di lokasi sejak hari pertama kejadian.

Tangis pecah saat jasad Silas berhasil dievakuasi. Anggota keluarga yang hadir tak kuasa menahan duka.

“Puji Tuhan, walaupun sudah empat hari tertimbun, mayatnya bisa ditemukan utuh. Kami hanya bisa pasrah dengan keadaan ini," ungkap salah satu kerabat korban di lokasi kejadian. 

Setelah berhasil diangkat dari timbunan, jenazah Silas langsung dibawa menuju rumah duka. Keluarga besar kemudian menyiapkan prosesi pemakaman secara layak di kampung halaman.

Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pencarian, mulai dari aparat keamanan hingga masyarakat yang turut bergotong-royong di lokasi. Mereka menilai kebersamaan itu menjadi kekuatan dalam menghadapi musibah yang berat ini.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah daerah maupun pihak keluarga belum menyampaikan keterangan resmi terkait langkah lanjutan pasca peristiwa tersebut. Namun, duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar korban.

Kasus longsor di Kilometer 139 Jalan Trans Papua menunjukkan betapa rawannya jalur transportasi yang menjadi akses vital masyarakat di wilayah pegunungan Papua. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya langkah mitigasi bencana di kawasan rawan longsor.

Bagi masyarakat, kejadian ini bukan sekadar kehilangan seorang ASN yang berdedikasi, tetapi juga sebuah tragedi yang memperlihatkan rentannya keselamatan warga ketika melewati jalan Trans Papua yang kerap dilanda longsor saat musim hujan. (Elias Douw)




Bagikan :